<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

http://duniaperpustakaan.com

Sorry for the inconvenience…

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service
Dunia Perpustakaan | Informasi Lengkap Seputar Dunia Perpustakaan: Hasil Riset di AS, Prancis, Jerman: Orang yang Sedikit Tahu (Malas Baca), Biasanya Banyak Bicara!

Monday, January 27, 2020

Hasil Riset di AS, Prancis, Jerman: Orang yang Sedikit Tahu (Malas Baca), Biasanya Banyak Bicara!

Dunia Perpustakaan | Jika anda membaca tulisan ini, mungkin anda perlu juga membaca tulisan kami sebelumnya yang berjudul "Minat Baca Rendah, Tapi Cerewet Banget! Itulah Netizen Indonesia?".

Pada tulisan tersebut memang kami sertai data, namun memang belum disertai dengan data hasil riset.

Nah, tulisan yang ini setidaknya sebagai penguat atas tulisan sebelumnya tersebut, dimana kalau dalam tulisan ini merupakan sebuah hasil riset yang sudah dilakukan oleh Pew Research Center yang juga sudah diterbitkan di jurnal Nature di Amerika Serikat.

Hasil riset ini juga sudah pernah dipublikasikan oleh media ternama New York Post beberapa waktu lalu. Bahkan menggunakan judul "Stupid People ...".

Perlu anda ketahui bahwa riset tersebut dilakukan dengan cara menggunakan makanan yang sudah dimodifikasi secara genetik oleh para peneliti.

Makanan tersebut oleh para ahli di bidangnya sudah diteliti dan dibuktikan bahwa makanan tersebut masuk kategori makanan yang AMAN DIMAKAN dan memiliki BANYAK MANFAAT untuk tubuh.

Setelah itu, para peneliti ini memberikan makanan yang sudah dimodifikasi secara geentik tersebut diberikan kepada masyarakat di Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman.

Hasilnya, ternyata hanya sekitar 37% yang menyatakan jika makanan tersebut memang aman untuk dikonsumsi dan baik untuk tubuh karena mereka sudah banyak baca dan mencari tahu terkait makanan tersebut sehingga mereka mengetahui manfaat yang terkandung dalam makanan tersebut.

(Baca juga: Kurangi Cerewet di Sosial Media, Perbanyaklah Baca Buku!)

Perlu anda ketahui juga bahwa dalam riset ini, para peneliti juga meminta para partisipan untuk memberikan peringkat terkait dengan pengetahuan mereka tentang masalah ini dan melakukan tes terhadap PENGETAHUAN LITERASI para patisipan tersebut.

ilustrasi | medium.com
Tak tanggung-tanggung, para peneliti melakukan penelitian ini dengan menggunakan partisipan dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman untuk memaksimalkan tingkaa kearutanya.

Dari hasil ini, yang dianggap sangat mengejutkan yaitu disimpulkan bahwa para partiisipan yan memliki pengetahuan terbatas terkait dengan makanan tersebut memiliki pendapat yang jauh berbeda dengan para ahli, yang menganggap makanan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi dan tidak baik untuk tubuh.

Bahkan atas hasil riset ini, para peneliti kemudian mengambil kesimpulan dan menyebut bahwa orang-orang tersebut dikategorikan sebagai orang yang menderita sebuah gejala yang mereka sebut 'illusion of knowledge'.

Pendapat Lebih Sering Jauh dari data

Dari hasil riset ini, para ahli juga membuat kesimpulan jika saat ini banyak orang yang lebih suka berpendapat namun jauh dari data dan kebenaran. Mereka lebih suka dengan pendapat pribadi yang seringkali tak disertai data yang benar. Dan hal ini biasanya diakrenakan mereka MALAS MEMBACA dan lebih suka langsung ASAL BICARA mendahulukan pendapat mereka.

Banyaknya masyarakat yang saat ini seperti hasil riset diatas, membuat sebuah buku berjudul "The Death of Expertise" atau Matinya Kepakaran yang ditulis oleh Tom Nicholls jadi ramai dibicarakan dan diajdikan bahan diskusi di beberapa negara.

Bagaimana dengan masyarakat di Indonesia? :-)


Labels: