<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

http://duniaperpustakaan.com

Sorry for the inconvenience…

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service
Dunia Perpustakaan | Informasi Lengkap Seputar Dunia Perpustakaan

Thursday, September 24, 2020

Review Buku: Miskin tapi Sombong

Dunia Perpustakaan | Sepertinya sudah lama banget mimin gak review buku lewat akun ini.

Pada kesempatan ini mimin ingin mencoba lagi (Mudah-mudahan bisa konsisten) untuk reviews buku-buku yang memang bisa jadi kalian baca gratis di smartphone anda.

Sekaligus ingin bantuin promosi aplikasi ebook gratis paling lengkap di Indonesia bernama iPusnas karena langsung dimiliki oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang bisa kamu download di smartphone kita semua.

Kembali ke topik judul buku...

Buku berjudul hanya 3 kata (Miskin tapi Sombong) ini ditulis oleh Iwan "BK" Sulistiawan yang dikenal suka menulis hal-hal menggelitik di sekitar kita yang itu berdasarkan fakta.

Buku ini salah satunya...



Dalam buku ini juga menarik karena ada kata pengantar dari tokoh terkenal Jaya Suprana, dimana dalam pengantar nya beliau menyampaikan bahwa, Tuhan tidak pernah memasukkan KEMISKINAN pada kategori HINA, justru bukan Kemiskinan yang membuat seseorang menjadi hina, melainkan lebih pada Sikap dan perilaku manusianya yang akan dinilai oleh Tuhan.

Senada dengan kemiskinan, Tuhan juga tidak pernah memposisikan kekayaan (orang kaya) dijadikan patokan untuk dinilai sebagai posisi yang istimewa.

Demikian juga dengan status sosial yang lain, Tuhan tidak menilai berdasarkan itu semua, namun Tuhan menilai, manusia berdasarkan amal perbuatannya.

Jika manusia itu miskin sekalipun, tapi kalau amal perbuatannya baik dan benar, dia tetap akan jadi orang yang mulya.

Begitu juga sekaya apapun seseorang, kalau amal perbuatanya buruk, apalagi kekayaan yang didapatkan dengan cara yang buruk pula, maka dipastikan tidak ada nilai keistimewaan pada orang tersebut, selain kehinaan atas dirinya karena perbuatannya.

Nah, jika sebagian orang beranggapan jika orang kaya sombong, maka akan dianggap sebagai hal kewajaran karena dianggap masih ada yang dia sombongkan, yaitu kekayaan yang dimilikinya (walaupun ini dipastikan tetap tidak dibenarkan oleh agama apapun). .

Namun yang lebih parah tentunya jika Miskin tapi Sombong? 😁

Disinilah menariknya buku ini UNTUK ANDA BACA.... 😁

Karena ternyata saat ini banyak sekali bahkan mudah kita temukan orang-orang yang masuk kategori tersebut (Miskin tapi Sombong).

Sayangnya buku ini ditulis sekitar tahun 2009 yang lalu, dimana media sosial belum sesanter dan sepesat ini.

Jika ditulis saat ini, mungkin penulis akan lebih banyak dan lebih mudah menemukan contoh, betapa sekarang ini banyak sekali orang-orang yang mungkin sebenarnya miskin (secara materi) tapi saat di medsos mereka begitu sombong. 

Kekurangan dari buku ini yang lain, mungkin oleh sebagian pembaca yang kritikus, akan menganggap judul buku seperti layaknya judul yang berbau "click bait", karena antara judul dan isi tidak sepenuhnya sama. Penulis hanya mengambil beberapa tulisan yang memang ada yang berjudul "Miskin tapi Sombong". 

Untuk yang kategori pembaca seperti ini mungkin akan kecewa karena tulisannya tidak semuanya mengulas sebagaimana judul buku. 

Namun apapun itu, sedikit atau banyak, membaca buku ini menjadikan kita seharusnya bisa jadi koreksi dan benar-benar harus menjaga diri kita agar jangan sampai tergolong pada kelompok "Miskin tapi Sombong". 

Begitu juga jangan sampai, Kalaupun sudah kaya atau memiliki KELEBIHAN apapun (tidak harus harta) yang diberikan Tuhan kepada kita, jangan pernah menjadikan KELEBIHAN tersebut untuk dijadikan alasan untuk menjadi orang yang Sombong!

Ingatlah bahwa Iblis diusir dari syurga bukan karena dulunya iblis jarang ibadah, dulunya iblis itu ketaatannya kepada Allah luar biasa besar. Namun karena Iblis SOMBONG, iblis diusir dari syurga!

Semoga kita semuanya terhindar dari sifat-sifat sombong, apalagi saat kondisi masih miskin, aamiin aamiin yarabbalalamiin 🙏

Jangan lupa baca selengkapnya gratis di aplikasi iPusnas ya 😊🙏

Labels:

Friday, July 17, 2020

2 Perpustakaan Desa ini Dijanjikan AKAN Peroleh Bantuan dari Perpusnas

Dunia Perpustakaan | Ada kabar baik untuk warga desa di Kecamatan Manna Bengkulu Selatan karena rencananya bulan September tahun ini akan mendapatkan bantuan dari Perpustakaan Nasional.

Rencana bantuan dari perpustakaan nasional tersebut akan diberikan untuk dua Perpustakaan Desa di  Desa Tanjung Eran, Kecamatan Pino dan Desa Lubuk Sirih Ulu, Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.

Kabar baik ini dikabarkan langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan Daerah Bengkulu Selatan, Srigusti Sabana setelah beberapa waktu lalu sudah bertemu langsung dengan pihak Perpusnas.

Adapun bentuk bantuan tersebut diantaranya  berupa empat unit komputer lengkap, speaker, buku berserta raknya.

Sebelumnya dikatakan jika pihaknya sudah mengajukan 5 desa yang bisa menerima bantuan dari Perpusnas. Namun dikarenakan adanya Covid-19, yang akan mendapatkan bantuan hanya dua desa.

Berfoto di depan Perpustakaan Desa TIGA SERUMPUN Desa Tanjung Eran Kecamatan Pino, Bengkulu Selatan

"Untuk tahun 2020 ini, kita hanya dua desa yang diakomodir bantuan Perpusnas. Sebab ini dipicu dengan adanya pandemi covid-19, hal itu membuat bantuan dari lima desa yang diusulkan menjadi dua desa," kata Sriusti dikutip dari rmolbengkulu.com, Minggu (12/07).

Pihak Perpusnas menilai, dari 5 desa yang diajukan, yang paling memenuhi persyaratan untuk menerima bantuan hanya dua desa tersebut diatas. Beberapa pertimbangan memenuhi persyaratan diantaranya karena kedua desa tersebut sudah memiliki jaringan internet yang bagus, dan lebih baiknya lagi kedua desa tersebut sudah memiliki website desa.

"Dari lima desa hanya dua desa yang memenuhi kriteria, dan bantuan akan diterima oleh desa pada September ini. Saya sudah koordinasi langsung dengan pihak Perpusnas minggu lalu," jelasnya.

Menanggapi rencana akan menerimanya bantuan untuk perpustakaan di desanya, Kepala Desa Tanjung Eran dan Desa Lubuk Sirih Ulu berjanji akan terus meningkatkan pengelolaan perpustakaan desa dengan adanya rencana bantuan sarana yang baru tersebut.

"Yang pastinya peningkatan belajar di desa akan lebih maksimal dari buku-buku diperpustakaan, juga adanaya latihan latihan nantinya," tutup Kades Tanjung Eran, Rudi Hartono.

Labels:

Saturday, July 11, 2020

Peranan Perpustakaan Keluarga dalam Membangun Minat Baca

Dunia Perpustakaan | Sebelumnya kami sudah pernah membuat sebuah tulisan tentang Cara Sederhana Membuat Perpustakaan Pribadi untuk Keluarga. Dimana sebuah perpustakaan keluarga memang teramat sangat penting untuk mengenalkan dan membiasakan keluarga kita tentang luar biasanya sebuah kebiasaan budaya membaca. 

Untuk menguatkan pendapat tersebut, berikut kami sertakan tulisan yang kami kutip dari analisadaily.com (29/7/2011) sebuaha opini dari R.E. Nainggolan  seorang Direktur Pusat Studi Ekonomi Rakyat (PUSERA) Sumatera Utara Indonesia yang menulis tentang “Peranan Perpustakaan Keluarga dalam Membangun Minat Baca”

Kualitas Sumber Daya Manusia di saat sekarang ini menjadi hal yang sangat menentukan pertumbuhan sebuah bangsa. Hal ini tentunya sangat dipengaruhi oleh pendidikan baik formal maupun informal.

Proses pendidikan merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan menuju kedewasaan dalam berpikir maupun bertindak. Proses ini dilakukan tentunya dengan meng-input informasi sebanyak mungkin untuk memperluas wawasan dan cakrawala berpikir. Karena dengan memiliki wawasan yang luas lah kita dapat melihat dan memahami ruang lingkup kehidupan yang dapat menuntun kita untuk berbuat dan berkarya bagi kehidupan.

Salah satu cara yang sangat efektif untuk mendapatkan informasi adalah dengan membaca buku, koran, majalah, dan lain sebagainya. Artinya adalah bahwa “membaca” menjadi kegiatan utama untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Informasi ini berupa informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.

Namun harus diakui bahwa kegiatan membaca belum menjadi hal yang menarik bagi sebahagian besar masyarakat Indonesia terutama anak-anak. Penyebab utamanya adalah karena membaca merupakan kegiatan yang monoton dan membosankan bagi anak.

Namun mengingat manfaat yang begitu besar yang didapatkan dari aktivitas membaca maka tetap diperlukan upaya-upaya yang serius untuk menumbuhkan minat membaca yang dimulai dari usia dini (anak). Karena dengan tumbuhnya budaya baca pada anak maka akan terjadi transformasi informasi yang dapat mempercepat perkembangan pengetahuannya. Dengan kata lain minat baca yang tinggi pada anak dapat menjadi suatu proses pendidikan bagi dirinya menuju kedewasaan.

Perpustakaan

Perpustakaan merupakan tempat yang cocok untuk membaca, karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan.

Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo, Basuki; 1991 ).

Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Semua buku, majalah, dsb diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan mudah dapat menemukannya. Aktifitas utama dari perpustakaan adalah menghimpun informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi sumber ilmu pengetahuan lainnya. 

Manfaat Perpustakaan

Secara umum manfaat perpustakaan adalah :
  • Menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat.
  • Menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal.
  • Menjadi wadah bagi masyarakat untuk menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti : Novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.
  • Mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti : pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan sebagainya.

Perpustakaan Keluarga dan Manfaatnya bagi Anak

ilustrasi
Namun, perpustakaan seperti yang dimaksud diatas sampai saat ini masih merupakan konsumsi untuk orang yang sudah dewasa dan belum menjadi tempat yang menarik bagi anak-anak. Anak-anak masih kurang terbiasa berada dalam sebuah ruangan yang luas dan tersusun banyak buku di rak-rak serta didatangi oleh orang-orang yang notabene berusia jauh diatasnya. Untuk itu keluarga harus berupaya bagaimana mewujudkan perpustakaan di dalam keluarga sehingga budaya membaca menjadi tumbuh dalam keluarga.

Ibuku perpustakaan pertamaku. Kalimat ini mengartikan bahwa seorang anak mendapatkan informasi pertama kali dari ibunya karena dimasa kecil ibu lah yang senantiasa mendampingi dan mendidik anaknya sehingga sang anak akan selalu meniru dan mengingat perkataan dan perbuatan ibunya.

Budaya membaca tidak tumbuh dengan sendirinya. Ibu ataupun Bapak yang gemar membaca akan sangat mempengaruhi anak-anaknya untuk membaca. Ini menunjukan betapa besarnya peranan keluarga dalam menambah pengetahuan anak serta membentuk sikap dan mentalnya.

Pengetahuan, sikap, dan mental ini sangat menentukan masa depan sang anak demi mewujudkan cita-citanya. Untuk itu budaya membaca di dalam keluarga harus terus dipelihara. Upaya ini bisa diwujudkan dengan membuat sebuah perpustakaan keluarga di rumah yang dideasin dengan situasi dan kondisi rumah sehingga dapat menarik minat anak untuk membaca.

Manfaat Perpustakaan Keluarga

Manfaat yang didapatkan dari perpustakaan keluarga sangat besar bagi anggota keluarga, diantaranya adalah :
  • Sebagai langkah awal mendekatkan keluarga.
  • Sebagai sumber informasi dan pengetahuan.
  • Sebagai upaya menumbuhkan minat baca, motivasi belajar dan memperluas cakrawala pengetahuan.
  • Membangun persekutuan keluarga.
  • Menjadi wadah bertukar ilmu dan pikiran.
  • Menjadi sarana dokumentasi secara turun temurun aspek historis dalam sebuah keluarga dapat terpelihara dengan baik.
  • Perpustakaan keluarga mewujudkan suasana pembelajaran di rumah,
  • Melatih anak untuk berdisiplin.
  • Meminimalisasi Pengaruh Media Elektronik (TV, HP, Gadget, Game Online)

Kehadiran perpustakaan keluarga juga merupakan usaha meminimalisasi pengaruh media elektronik saat ini yang kadang justru memberikan dampak negatif terhadap perkembangan anak.

Perpustakaan keluarga paling tepat untuk memenuhi kebutuhan keluarga akan bacaan karena disesuaikan dengan minat spesifik anggota keluarga.

Perpustakaan keluarga bisa menjadi alternatif bagi keluarga untuk menghabiskan waktu di luar menonton televisi yang belakangan mendominasi ruang- ruang keluarga. Perpustakaan keluarga dapat dibuat sesuai kondisi dan kebutuhan setiap keluarga. Ada yang menyediakan sebuah ruangan khusus yang didesain sedemikian rupa menjadi sebuah perpustakaan keluarga yang nyaman. Ada juga yang hanya menyediakan rak-rak buku supaya penyimpanan buku rapi.

Dalam pemilihan buku, terutama untuk anak-anak, harus ada tingkatan buku bacaan sesuai umur anak, dimulai dengan yang ringan dan terus meningkat sampai ke apa yang disukai oleh anak. Disini kita juga bisa melihat apa yang menjadi tipikal kecerdasan sang anak. 

8 Tipe Kecerdasan manusia

Seperti yang duraikan oleh Dr. Howard Gardner bahwa ada 8 Tipe Kecerdasan manusia yaitu :
  1. Kecerdasan Lingusitik dan Verbal (kecerdasan berbahasa)
  2. Kecerdasan logika dan matematika
  3. Kecerdasan Spasial
  4. Kecerdasan Tubuh dan Gerakan (kecerdasan motorik)
  5. Kecerdasan Musikal
  6. Kecerdasan Inter-personal
  7. Kecerdasan Intrapersonal
  8. Kecerdasan Naturalis
Dengan adanya perpustakaan keluarga kita dapat membantu mengarahkan atau membimbing anak untuk mendalami menajamkan dan mengembangkan tipe kecerdasan yang menonjol dalam dirinya.

Menurut Noorika R.Widuri seorang Pustakawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, untuk mewujudkan perpustakaan keluarga ada beberapa hal yang bisa jadikan acuan yaitu :

Koleksi

Sebuah keluarga inti terdiri dari bapak, ibu dan anak. Masing-masing memiliki minat sendiri-sendiri. Bapak sangat menyukai buku-buku otomotif, ibu selalu mengkliping resep-resep masakan dan si kecil lebih menyukai buku-buku cerita. Kesemuanya itu bisa kita jadikan koleksi perpustakaan keluarga. Demikian pula dengan surat kabar, majalah, bahan-bahan rujukan seperti kamus, buku panduan dan ensiklopedi serta koleksi non-book media seperti CD dan kaset.

Lokasi

Pemilihan tempat bisa di sudut belakang rumah, ruang keluarga atau ruangan khusus yang dirancang untuk perpustakaan keluarga. Pilih tempat dengan sirkulasi udara yang baik. Yang terpenting, koleksinya tidak langsung terkena sinar matahari, lembab ataupun terkena air hujan. Sebab hal-hal tersebut dapat merusak koleksi.

Peralatan

Berbeda dengan perpustakaan pada umumnya. Jenis perpustakaan ini lebih leluasa dalam pemilihan peralatan. Misalnya desain rak buku yang mudah dijangkau anak-anak, karpet atau bangku-bangku kecil warna warni, bantal-bantal dan asesoris lainnya yang dibuat khas untuk anak-anak. Berilah kesempatan bagi anak-anak untuk memilih cat sesuai dengan warna favoritnya. Untuk pengadaan perabotan ini, perlu diperhatikan hal-hal yang menyangkut keamanan anak saat di lokasi perpustakaan keluarga. Jauhkan peralatan listrik, benda-benda tajam dan sebagainya.

Penyusunan Koleksi

Bidang ilmu perpustakaan mempunyai aturan-aturan baku dalam penyusunan koleksi. Contohnya penggunaan nomor klasifikasi dan katalog. Bagi keluarga yang tidak terbiasa dengan hal-hal tersebut, koleksi dapat disusun menurut topik bahan pustaka.

Untuk memudahkannya, kita bisa mencatat semua koleksi-koleksi dalam sebuah buku. Buku induk,istilahnya. Bila perlu beri cap pada koleksi sebagai tanda kepemilikan. Sediakan satu buku peminjaman. Bukan hal yang mustahil bila suatu saat koleksi kita dipinjam oleh rekan kerja Bapak atau teman anak-anak. Buat juga peraturan-peraturan keluarga seperti mengembalikan koleksi ke rak semula, dan tidak diperkenankan makan dan minum di ruang perpustakaan keluarga.

Pemeliharaan Koleksi

Memelihara buku dan koleksi non-book bukan suatu yang sulit. Bersihkan ruangan sesering mungkin, bersihkan debu-debu yang menempel dibuku, jangan menata buku terlalu rapat, ber rongga agar buku tidak berdesak-desakan. Beri kamper pada rak-rak buku, dan semprot sesekali dengan obat pembasmi serangga.

Acuan diatas diharapkan dapat menjadi pedoman bagi keluarga-keluarga yang ingin membentuk perpustakaan keluarga di rumah masing-masing. Atau secara sederhana cara membuat yang bisa langsung dipraktekkan adalah dengan membuat sebuah wadah (rak kecil) yang berukuran 50 x 100 cm atau sesuai kemampuan dana dan ditempatkan di ruangan yang kondusif untuk melakukan aktivitas membaca. Pertama kali rak tersebut diisi dengan buku, koran, majalah, dll, yang dianggap cocok menjadi konsumsi baca keluarga, selanjutnya akan kelihatan minat spesifik dari anggota keluarga sehingga jenis bacaan dapat terus disesuaikan dengan kebutuhan.

“Membangun perpustakaan keluarga adalah wujud kecintaan terhadap keluarga” 

Labels: