<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

http://duniaperpustakaan.com

Sorry for the inconvenience…

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service
Dunia Perpustakaan | Informasi Lengkap Seputar Dunia Perpustakaan: May 2020

Wednesday, May 20, 2020

Ilmu ini Sangat Dibutuhkan Pustakawan Saat ini, Tapi Tak Banyak yang Menguasai

Dunia Perpustakaan | Mohon maaf, tulisan ini akan lumayan panjang karena kami buat agar lebih runtut sehingga bisa lebih banyak difahami. Namun kalau yang sudah tidak sabar dan merasa sudah faham arah tulisan ini kemana, silahkan langsung baca ke bagian bawah tulisan.

Dulu, saat sistem informasi untuk perpustakaan digital (software untuk perpustakaan digital) seperti SLiMS masih belum banyak digunakan perpustakaan, maka kehadiranya di awal-awal belum dianggap penting (sekarang juga masih ada yang berfikir seperti itu).

Saat itu beberapa sekolah misalnya beranggapan kalau mereka belum butuh perpustakaan digital. Mereka masih beranggapan kerjaan di perpustakan masih bisa dikerjakan secara manual.

Alasan lain, dana yang untuk keperluan perpustakaan digital seperti untuk beli komputer/laptop. printer, bayar tenaga perpustakan yang faham soal perpustakaan digital, dll bisa dialihkan untuk kebutuhan lainya.

Namun dengan semakin berkembangnya teknologi, siap atau tidak siap, pada akhirnya kebutuhan perpustakaan digital menjadi seperti keharusan yang memang harus dipenuhi, sehingga secara bertahap semakin banyak perpustakaan yang menggunakan software perpustakaan digital.

Semakin banyaknya perpustakaan yang ingin mengelola perpustakaan mereka dengan software perpustakaan digital, sampai-sampai setiap ada informasi lowongan pekerjaan untuk pustakawan, selalu mencantumkan persyaratan "harus menguasai software perpustakaan digital seperti SLiMS".

Saat itu, mereka para pustakawan ataupun lulusan jurusan ilmu perpustakaan yang memiliki skill dan kemampuan dalam menggunakan software perpustakaan digital, akan sangat mudah menemukan pekerjaan di perpustakaan. Hal tersebut dikarenakan skill tersebut belum dimiliki oleh banyak pustakawan maupun lulusan jurusan ilmu perpustakaan, apalagi kebutuhan pengembangan perpustakaan digital sedang gencar-gencarnya.

Saat itu jumlah Perguruan Tinggi yang membuka program jurusan ilmu perpustakaan masih juga sangat sedikit jumlahnya. Sehingga nyaris semua lulusanya begitu lulus bisa langsung bekerja di perpustakaan-perpustakaan terbaik dengan memiliki skill dalam menggunakan software perpustakaan digital.

Bagaimana dengan kondisi saat ini?

Saat ini secara bertahap semakin banyak pustakawan dan lulusan jurusan ilmu perpustakaan ada dimana-mana. Mulai dari Perguruan Tinggi Negeri Favorit, Perguruan Tinggi swasta, bahkan hingga Universitas Terbuka (UT) juga membuka program Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Belum lagi saat ini, di setiap Jurusan Ilmu Perpustakaan juga sudah diajarkan secara rinci tentang penggunaan software perpustakaan digital seperti SLiMS dan sejenisnya. Jadi setiap lulusan Jurusan Ilmu Perpustakaan diharapkan para mahasiswa sudah mampu menguasi dan menggunakan software perpustakaan digital.

Selain itu, sekarang ini nyaris di setiap kabupaten kota sudah ada komunitas SLiMS yang siap berbagi sharing ilmu terkait dengan penggunaan slims untuk mengelola perpustakaan digital baik offline maupun online.

Singkatnya, saat ini akan semakin sulit menemukan pekerjaan untuk lulusan Jurusan Ilmu Perpustakaan walaupun sudah menguasai skill terkait dengan sistem perpustakaan digital.

Lantas anda tentu bertanya, sesuai judul diatas, Ilmu apa yang saat ini Sangat Dibutuhkan Pustakawan Tapi Tak Banyak yang Menguasai?

Namun sebelum kami menjawabnya, skill ini sebenarnya sangat dibutuhkan perpustakaan namun tidak semua perpustakaan merasa belum butuh dan menyadarinya akan kebutuhan skill ini.

Jadi, walaupun pustakawan punya skill ini, selama perpustakaan belum merasa butuh, maka tetap sulit mendapatka kerjaan di perpustakaan.

Kasusnya sama seperti yang sudah kami runtutkan diatas (baca: dulu saat awal software perpustakaan digital dianggap belum dibutuhkan, pustakawan yang punya skill software perpustakaan digital juga kurang dibutuhkan).

Skill dan kemampuan yang kami maksudkan sesuai judul diatas yaitu terkait dengan SEO (Search Engine Optimization)

Apa itu SEO?

SEO merupakan singkatan dari "search engine optimization" (pengoptimalan mesin telusur) atau "search engine optimizer".

SEO ini pada intinya bertujuan untuk menempatkan sebuah situs agar posisinya ada dihalaman utama searh engine (google, bing, dll) berdasarkan kata kunci tertentu. Jika sebuah situs/website, atau blog berada posisi teratas dalam hasil pencarian maka peluangnya sangat besar untuk didatangi pengunjung. Semakin banyak "kata kunci" tersebut dicari, maka semakin susah untuk bisa berada di halaman utama Google.

Namun mohon maaf, disini kami tidak akan bahas soal bagaimana untuk bisa mendapatkan skill SEO, karena asal pembaca mau googling, praktek, banyak baca, banyak praktek, banyak tanya, banyak baca lagi dan praktek lagi dan seterusnya, dijamin anda pasti akan menguasainya. Dengan CATATAN anda wajib terus mengikuti perkembangan SEO karena Algoritma Google sering berganti-ganti, sehingga dipastikan yang terindex di halaman utama Google pasti dikuasai mereka yang terbaik dari yang terbaik dalam hal SEO.

Disini kami justru ingin membahas, kenapa kebanyakan perpustakaan (khususnya perpustakaan yang sudah memiliki koleksi online) kurang memaksimalkan kemampuan skill mereka terkait SEO ini.

Atas pertanyaan ini, kami hanya bisa menduga karena belum semua pengelola perpustakaan online menyadari atas kebutuhan ini.

Rata-rata (tidak semua) mungkin menganggap bahwa mengelola perpustakaan online itu yang penting input koleksi ke internet melalui portal perpustakaan online mereka, lalu selesai sampai disitu.

Hal ini sama dengan kebanyakan (tidak semuanya) pustakawan yang kerja secara ofline, yang penting saya kerja di perpustakaan dapat gaji, mau ada pengunjung atau tidak, terserah.

Bahkan ada juga pustakawan (semoga tidak banyak) yang justru senang kalau pengunjung perpustakaan sepi, karena kalau sepi pekerjaan jadi sedikit, "toh" mau sedikit atau ada banyak pengunjung, gajinya tetap sama saja, jadi mending sepi saja biar tidak banyak kerjaan.

Kembali kepada ulasan terkait SEO diatas.

Kami berandai-andai lebih dahulu agar pembaca semakin lebih faham inti dan arah tujuan dari tulisan ini arahnya kemana.

Tidakkah profesi Pustakawan akan menjadi profesi terkenal dan sangat dikagumi, seandainya setiap orang yang mencari ilmu dan informasi apasaja (selama yang positif) di Search Engine (Google, Bing, Yahoo Search, dll), lalu menemukan informasi dan ilmu yang mereka cari di Google tersebut di perpustakaan online, karena di halaman utama Google yang muncul semuanya dikuasai website/portal/katalog perpustakaan online?

Misalnya ada orang Googling dengan kata kunci "cara install Windows 10 dengan Mudah", maka di halaman pertama Google, yang muncul website perpustakaan online semua yang didalamnya menyediakan tulisan tersebut.

Bukankah katanya semua pustakawan sepakat bahwa PERPUSTAKAAN ITU SUMBER ILMU dan PENGETAHUAN?

Jadi sewajibnya kalau memang masih YAKIN dengan semboyan tersebut, perpustakaan harus sadar dan faham, bahwa era sekarang ini kebanyakan orang mencari ilmu  lewat search engine (Google, Bing, Yahoo Search, dll), jadi bagaimanapun caranya, pustakawan harus mau belajar kuasai SEO.

Sehingga yang harus dilakukan pengelola perpustakaan kalau mau tetap exist, maka harus mengikuti kebutuhan dan apa yang diinginkan oleh kebanyakan masyarakat.
Anda bisa membayangkan, jika di era sekarang, untuk bisa dapat ilmu cara install windows 10 harus datang dulu ke perpustakaan yang jaraknya mungkin jauh dari rumah, sampai perpustakaan mau pinjam buku harus daftar jadi anggota dulu yang syaratnya kadang bikin ribet, lalu harus nyari-nyari bukunya ada atau tidak, kalau ada lokasinya dimana, begitu sudah ada harus baca dan saat bingung mau nanya ke penulis bagaimana?
Singkatnya, RIBET PAKAI BANGET kan? :-)

Bandingkan jika cari di Google, semua informasi langsung didapat dengan cepat, bahkan tidak hanya tulisan yang disertai screenshoot tapi juga disertai dengan videonya, dan kalaupun bingung bisa langsung bertanya ke pembuat content.

Sampai sini mudah-mudahan pembaca sudah mulai faham maksud kami.

Namun kami tegaskan kembali bahwa untuk mampu menguasai Skill SEO, TIDAKLAH MUDAH, karena ini dunia baru kalau untuk bidang pustakawan, bahkan kami belum mendengar di semua Jurusan Ilmu Perpustakaan di Indonesia, sepertinya belum ada mata kuliah yang secara khusus membahas dan mempelajari tentang SEO ini.

Kami tegaskan sulit karena SEO selama ini dilakukan oleh ribuan bahkan mungkin jutaan orang yang sudah lebih dahulu berkecimpung sekaligus MENIMKATI HASIL jutaan dollar atas keberhasilan mereka ketika menguasai halaman utama search engine (google dkk) dengan kata kunci tertentu.

Karena kami juga tidak bisa menjamin, kalau sampai ada pustakawan kemudian faham soal SEO, mereka akan tetap bertahan menjadi Pustakawan, karena saat seseorang sudah faham dan mampu kuasai SEO, maka mereka akan jauh lebih mudah mendapatkan dollar tanpa harus jadi Pustakawan.

Jangankan kok bicara skill soal SEO, sekarang ini sudah banyak cerita, dimana untuk mereka para pustakawan yang punya skill coding dan skill lain di bidang Teknologi Informasi, biasanya akan direkrut untuk tidak lagi di perpustakaan.

Labels:

Tuesday, May 19, 2020

Khusus Pustakawan: Bikin Proposal Dapat Rp 20 Juta? Segera Daftar Disini!

Dunia Perpustakaan | Selama ini permasalahan yang banyak dialami oleh berbagai profesi termasuk di kalangan pustakawan, diantaranya yaitu terkait budaya MALAS MENULIS.

Biasanya alasan mereka tidak mau menulis beragam, mulai karena alasan sibuk, tidak punya skill menulis, atau alasan paling inti utamanya yaitu karena tidak dibayar.

Untuk mereka yang punya alasan MALAS, maka solusinya harus cari penyemangat agar rasa malas menulis itu hilang.

Mereka yang beralasan tidak punya skill menulis, solusinya tentu harus mengasah dan mau belajar dan banyak baca dan praktek, bagaimana supaya bisa memulai untuk mau menulis.

Namun dari berbagai banyaknya alasan pustakawan tidak mau menulis, yang paling banyak biasanya dikarenakan alasan urusan duit. 

Nah, untuk anda para pustakawan yang masih malas menulis dengan berbagai alasan diatas, kami sarankan silahkan anda ikuti Lomba Kajian bikin karya ilmiah yang sedang diselenggarakan oleh pihak Perpustakaan Nasional RI.

Untuk lebih lengkapnya terkait bagaimana persyaratan dan informasi lengkapnya, silahkan anda bisa baca ulasanya berikut ini;


PENDAHULUAN 

Berdasar pasal 7 ayat (1) huruf g, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Pemerintah berkewajiban membina dan mengembangkan kompetensi dan profesionalitas pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan.

Selain itu. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, disebutkan bahwa melakukan kajian kepustakawanan dan menulis karya tulis ilmiah merupakan unsur utama bagi Pustakawan Keahlian.

Dengan melakukan 2 butir kegiatan ini diharapkan akan terbentuk pustakawan profesional yang memiliki kompetensi dalam melakukan kajian kepustakawanan dan menulis karya tulis ilmiah.

Dalam rangka mendorong pustakawan di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun swasta mencapai kompetensi tersebut, Perpustakaan Nasional RI sebagai Instansi Pembina u.p. Pusat Pengembangan Pustakawan pada tahun 2020 menyelenggarakan Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi.

Pustakawan yang berminat mengikuti kajian harus mengirimkan proposal yang akan dinilai oleh Juri yang ditetapkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI.

Tim seleksi akan memilih 9 (sembilan) proposal kajian terbaik melalui proses seleksi dan masing-masing usulan kajian yang terpilih akan diberikan bantuan sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), dipotong pajak sesuai ketentuan yang berlaku.

Kajian yang diusulkan hendaknya memiliki manfaat langsung bagi pelaksanaan tugas kepustakawanan di Indonesia sehingga hasil kajian dapat menjadi bahan dan informasi penting bagi pengambilan kebijakan Perpustakaan Nasional RI, khususnya Pusat Pengembangan Pustakawan dalam rangka penyusunan program pengembangan pustakawan di Indonesia.


PERSYARATAN

  1. Pejabat Fungsional Pustakawan Tingkat Keahlian (PNS) dibuktikan dengan foto copy SK Pustakawan terakhir, atau surat keterangan pejabat yang berwenang bagi pustakawan swasta. 
  2. Pustakawan swasta berpendidikan sekurang-kurangnya S1 Perpustakaan dibuktikan dengan foto COPY ijazah yang sah. 
  3. Pustakawan mengisi biodata lengkap. 
  4. Pustakawan yang terpilih proposalnya, akan menandatangani perjanjian kontrak kajian. 
  5. Kajian yang diusulkan harus asli (original) dan belum pernah dilakukan atau diterbitkan oleh orang lain. Hal ini dibuktikan dengan surat pernyataan yang diketahui oleh pejabat yang berwenang. 
  6. Kajian boleh dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) orang pustakawan dan maksimal 3 (tiga) orang pustakawan. 
  7. Setiap pustakawan diperbolehkan mengusulkan lebih dari 1 (satu) proposal.
  8. Pengajuan proposal menggunakan format sampul sebagai berikut:
    Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis 
    Kompetisi Tahun 2020 
    Judul Kajian 
    Nama Pustakawan (lengkap dengan gelar) Instansi 
  9. Naskah diketik menggunakan kertas berukuran A4, huruf Times New Roman 12. spasi 1.5. 
  10. Kajian yang dihentikan sebelum selesai akibat kelalaian, yaitu terindikasi jiplakan kajian/penelitian orang lain. diberi sanksi untuk mengembalikan biaya kajian yang sudah diterima. dan selanjutnya tidak diperkenankan mengikuti kembali kegiatan sejenis. 
  11. Hasil kajian yang terpilih menjadi hak milik Perpustakaan Nasional RI dan akan dipublikasikan secara tercetak dan elektronik di website Pusat Pengembangan Pustakawan. 

LAMPIRAN PROPOSAL 

  1. Foto copy SK Pustakawan (PNS) atau surat keterangan dari pejabat berwenang bagi pustakawan swasta. 
  2. Fotocopy ijazah S1 Ilmu perpustakaan bagi pustakawan swasta. 
  3. Surat pernyataan keaslian kajian oleh pustakawan yang mengajukan, diketahui oleh atasan/pejabat yang berwenang. 
  4. Dokumen lain yang diperlukan untuk melengkapi proposal yang diajukan. 

TOPIK KAJIAN 

Peserta dapat memilih topik kajian sesuai jenis perpustakaan yang dikaji. Topik kajian yang dilombakan antara lain: 

Perpustakaan Nasional 

Peran serta Pustakawan dalam Menciptakan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju

Perpustakaan Sekolah 

Penguatan Peran Perpustakaan Sekolah dalam Penguatan Indeks Literasi 

Perpustakaan Khusus 

Perpustakaan Khusus sebagai Repositori Center of Excellent Pengetahuan 

Perpustakaan Umum 

Transformasi Layanan Berbasis Inklusi Sosial 

Perpustakaan Perguruan Tinggi (PT)

Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi pada Masa Pandemi 

PENILAIAN 

Kriteria dan bobot penilaian proposal terdiri dari: 

  • Studi Pustaka: 25%
  • Latar belakang dan rumusan masalah: 25%
  • Hasil yang diharapkan: 15%
  • Metode penelitian: 35%

JADWAL KEGIATAN 

1 Mei s.d 31 Juli 2020

Penerlmaan proposal via eman: kajlankompetisl@gmal.com 

1 Agustus s.d 10 Agustus 2020 

Seleks1 proposal 

12 Agustus 2020 

Pengumuman Pemenang Penandatanganan Kontrak Kajian 

15 Agustus s.d 15 Desember 2020 

Pelaksanaan Kajian dan penyelesaian Laporan Kajlan 

15 Desember 2020 

Penyerahan Laporan Kajian 

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL

Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi adalah sebagai berikut:

Ringkasan Proposal 

Berisi latar belakang, tuitian, metode penelitian dan hasil yang diharapkan.

Bab I Pendahuluan 

Latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, serta urgensi penelitian.

Bab II Studi Pustaka

State of the art dalam bidang yang dikaji, hasil kajian lain yang sudah dicapai, studi pendahuluan yang sudah dilaksanakan, baik dokumen/terbitan cetak maupun elektronik.

Bab III Metode Penelitian 

Kerangka pikir, metode dan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan. pengolahan dan analisis data. luaran yang diharapkan, lokus dan jadwal pelaksanaan kajian.

Bab IV Pembiayaan 

Rincian alokasi biaya yang digunakan berdasarkan standar biaya masukan (SBM) tahun 2020 dari Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan RI.

Daftar Pustaka 

Disusun berdasarkan format yang berlaku secara konsisten. Hanya pustaka yang dikutip dalam proposal kajian yang dicantumkan dalam daf tar pustaka.

Lampiran

Daftar riwayat hidup pelaksana kajian dan surat pemyataan keaslian kajian yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

CATATAN

Panitia lomba hanya menerima softfile dalam bentuk pdf dan dikirim ke email Panitia Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020 - Perpustakaan Nasional RI.

VERSI PDF


PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
PUSAT PENGEMBANGAN PUSTAKAWAN

Jl. Salemba Raya No.28A Jakarta
http://pustakawan.perpusnas.go.id

  • email: kajiankompetisi@gmail.com 
  • Narahubung: Sdr. Rudi (0821 2571 8577) 



Labels:

Isi Sambutan Kepala Perpusnas di Ulang Tahun Perpusnas ke-40

Dunia Perpustakaan | Perpustakaan Nasional RI di tanggal 17 Mei 2020 ini memasuki usianya yang ke-40 setelah berdiri sejak 17 Mei 1980.

Dalam perayaan yang ke-40 ini, di bagian bawah tulisan ini kami cantumkan isi sambutan dari Muhammad Syarif Bando selaku Kepala Perpustakaan Nasional saat ini, yang kami kutip langsung dari publikasi perpusnas.

Semoga, walau isi sambutanya biasa saja dan sangat normatif sebagaimana isi sambutan-sambutan pada umumnya, namun semoga saja kinerja dan program-program perpustakaan Nasional kedepanya semakin baik dan memberikan dampak yang positif untuk kemajuan bangsa dan negara ini.

Semoga saja, Perpusnas di usianya yang ke-40 ini, semakin bisa mengajak kerjasama lebih banyak para pegiat literasi, pengelola perpustakaan, dan semua pihak terkait lainya untuk bisa mencapai tujuan-tujuan besar yaitu memajukan semua lini di bidang dunia perpustakaan di Indonesia.

Mudah-mudahan harapan-harapan para pengelola perpustakaan, dan seluruh pejuang literasi di ebrbagai daerah yang saat ini sedang mengeluh kekurangan jutaan buku, pihak perpusnas bisa ikut terlibat untuk memperjuangkan masalah-masalah mereka di daerah.

Singkatnya, Perpustakaan Nasional sudah dianggap sebagai "orang tua" bagi para pengelola semua jenis perpustakaan, termasuk para pejuang literasi yang berkontribusi tanpa gaji menyebarkan literasi di pelosok negeri, yang harapan mereka suatu saat nanti mampu terbantu dengan program-program dari Perpusnas.

Amiiiiiin
------------------------------------------------------

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL PADA ULANG TAHUN KE-40 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

17 Mei 2020

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT BUDAYA BANGSA

Yth. Bapak, Ibu dan saudara para pimpinan dan pustakawan di Perpustakaan Nasional, 

Yth. Bapak, Ibu dan saudara para pimpinan dan pustakawan di Perpustakaan Umum Provinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia,  

Yth. Bapak, Ibu dan saudara para pimpinan dan pustakawan di Perpustakaan Khusus di seluruh Indonesia.  

Yth. Bapak, Ibu dan saudara para pimpinan dan pustakawan di Perpustakaan Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia,  

Yth. Bapak, Ibu dan saudara para pimpinan dan pustakawan di Perpustakaan Sekolah dan Madrasah di seluruh Indonesia, 

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, 

om swastyastu, namo buddhaya, salam kebajikan.  

Bapak, Ibu dan Saudara yang kami hormati,  

Tidak terasa Perpustakaan Nasional kini telah berusia 40 tahun. Satu momentum usia yang cukup matang dan waktu yang cukup lama terentang antara 17 Mei 1980 sampai 17 Mei 2020. Berbagai dinamika telah kita lalui dan banyak kemajuan telah kita capai. Terbitnya Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, diresmikannya Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional oleh Presiden RI pada 14 September 2017, terbitnya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya cetak dan karya Rekam, dan masuknya Program dan Kegiatan Perpustakaan dalam Prioritas Bidang Pembangunan Nasional 2020-2024 sesuai Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, bahkan banyak lagi lainnya. Untuk itu, dalam usianya yang 40 tahun ini Perpustakaan Nasional mengambil tema; Perpustakaan Sebagai Pusat Budaya Bangsa. 

Bapak, ibu dan Saudara yang kami muliakan,   

Peran Perpustakaan Sebagai Pusat Budaya Bangsa berdiri di atas dua pijakan kokoh. Pijakan pertama, Perpustakaan memiliki tugas dan fungsi untuk menghimpun dan melestarikan khazanah intelektual bangsa, berupa berbagai karya cetak dan karya rekam, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 13 Tahun 2018, tentang Serah Simpan karya Cetak dan Karya Rekam. Pijakan kedua, Perpustakaan memliki tugas dan fungsi dalam rangka pemanfaatan berbagai karya cetak dan karya rekam sebagai khazanah intelektual bangsa, melalui diseminasi, transformasi, layanan baca, pengkajian, pengemasan informasi dan penyediaan akses secara luas bagi masyarakat, sesuai amanat Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Bapak, ibu dan Saudara yang kami kasihi,   

Milan Kundera, penulis terkenal Perancis, mengatakan “Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradabannya, hancurkan buku-bukunya, maka pastilah bangsa itu akan musnah.” Gagasan ini menguatkan fungsi Perpustakaan dalam menjaga dan mengembangkan peradaban sebuah bangsa. Karena melalui buku-buku yang dihimpun dan dibaca masyarakat, berbagai bentuk peradaban bangsa itu didokumentasikan, bahkan terus dikaji untuk dikembangkan bagi kepentingan bangsa di masa depan.  

Perpustakaan memberikan gambaran umum evolusi pemikiran manusia, penemuannya, dan apa yang telah dihasilkan untuk masyarakat. Dengan demikian, perpustakaan adalah pusat peradaban, lantaran kegiatan perpustakaan berkaitan dengan sejarah yang tidak lagi sekadar merawat serta mempertahankan koleksi. Tetapi, juga menjaga dan mempertahakan koleksi. Tantangan saat ini adalah bagaimana publik dapat mengakses dan memanfaatkan koleksi-koleksi bernilai sejarah itu untuk masa kini dan masa depan. Hal ini sejalan dengan pemikiran filsuf Floridi, “Tidak ada dokumentasi - tidak ada sejarah, karena sejarah sesungguhnya identik dengan era informasi, karena prasejarah adalah masa  perkembangan manusia ketika belum tersedia  rekaman”.  

Bapak, Ibu dan Saudara Para Pimpinan Perpustakaan dan Pustakawan yang budiman, 

Perpustakaan melayani umat manusia. Untuk itu, perpustakaan menghargai semua bentuk pengetahuan, menggunakan teknologi secara cerdas untuk meningkatkan layanan, melindungi keterbukaan akses ke pengetahuan dan menghargai masa lalu untuk menciptakan masa depan. Unsur budaya yang mewarnai perpustakaan sebagai unit layanan pengetahuan dapat disandingkan dengan peran teknologi. Perpustakaan dan teknologi saling mendukung untuk mengelola dokumen masa lalu guna menciptakan masa depan. Untuk itu, Perpustakaan terus meningkatkan kualitas pelestarian dan penyediaan akses kepada publik melalui mekanisme digitalisasi.

Perpustakaan sebagai penyimpan khasanah budaya bangsa mampu meningkatkan nilai apresiasi budaya masyarakat. Hal ini merupakan fungsi kultural perpustakaan. Fungsi kultural perpustakaan juga  mengarah pada upaya pelestarian nilai-nilai kebudayaan. Perpustakaan dalam fungsi kultural memliki peran penting dalam merevitalisasi nilai-nilai budaya. Hal terpenting dalam upaya pelestarian khasanah budaya bangsa adalah   pelestarian nilai-nilai luhur budaya yang menjadi petunjuk sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sosial budaya. 

Di samping itu, Perpustakaan juga mampu menumbuhkan kembali tradisi yang terputus. Penyalinan aksara dan penyaduran bahasa naskah-naskah kuno dari aksara dan bahasa aslinya ke dalam aksara dan bahasa yang digunakan oleh masyarakat kini, telah banyak dilakukan oleh para filolog atau ahli naskah kuno. Sumbangan mereka sangat besar dalam menghidupkan kejayaan masa lalu. Masa lalu menjadi aspek penting dalam kehidupan manusia, karena masa lalu adalah sumber inspirasi yang berfungsi sebagai pijakan menuju masa depan. 

Bapak, Ibu dan Saudara Pustakawan di seluruh Indonesia, 

Untuk itu, koleksi kebudayaan di perpustakaan Bapak, Ibu dan Saudara, memiliki arti sangat penting bagi bangsa. Koleksi kebudayaan pada Perpustakaan berfungsi sebagai informasi yang bisa menunjukkan unsur-unsur yang telah membentuk kebudayaan suatu bangsa. Koleksi kebudayaan di Perpustakaan juga berfungsi sebagai sumber ilmu pengetahuan. Kebudayaan adalah hasil dari aktivitas cipta, karsa dan rasa manusia, sehingga muncul teknologi atau pengetahuan dari aktivitasnya yang bisa dimanfaatkan dan diperbarui. Dengan demikian, koleksi kebudayaan di Perpustakaan kiranya juga berfungsi sebagai sumber kearifan atau nilai moral. Koleksi kebudayaan di Perpustakaan memuat ajaran tentang bagaimana hubungan dengan orang lain itu seyogyanya dilakukan. 

Bapak, Ibu dan Saudara para Pimpinan Perpustakaan dan Pustakawan di seluruh Indonesia, 

Menutup sambutan ini, dalam suasana dan masa Pandemi Covid-19 ini, saya berharap para Pimpinan Perpustakaan dan Pustakawan tetap sehat dan tidak kehilangan semangat untuk terus melayani masyarakat. Saya mengajak kepada kita semua, jika layanan secara langsung tidak dimungkinkan, kita masih bisa melayani masyarakat dari rumah ke rumah dengan berbagai layanan daring, yakni membuat berbagai paket kemas informasi melalui berbagai laman web tematikal dan aplikasi Perpustakaan Digital berbasis gawai semacam iPusnas.

Terima Kasih atas kerja keras dan kerja cerdas Bapak, Ibu, Saudara para Pimpinan Perpustakaan dan Pustakawan seluruh Indonesia. Salam literasi...!

Wabillahi taufik wal hidayah

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Kepala Perpustakaan Nasional RI

Muhammad Syarif Bando

Labels:

Monday, May 18, 2020

15 Perpustakaan dengan Koleksi Terbanyak di Dunia (2)

Dunia Perpustakaan | Kami selalu menekankan dan ingin memastikan bahwa negara-negara yang besar dan maju, selalu dan selalu didalamnya ada peran pemerintah yang sangat support serta mengedepankan keberadaan perpustakaan, yang didukung tingginya minat baca masyarakat di negara-negara maju tersebut.

Fakta-fakta ini juga yang akan anda lihat dan temukan dalam tulisan ini, dimana negara-negara maju dipastikan selalu memiliki perpustakaan yang luar biasa keren, termasuk memiliki perpustakaan dengan koleksi terbanyak di dunia.

Bahkan nanti anda akan melihat bahwa negara besar seperti Amerika Serikat bisa sebesar seperti sekarang ini karena faktanya negara AS ditopang dan memiliki dua perpustakaan yang masuk 3 besar (1 dan 3) Perpustakaan dengan koleksi terbanyak di dunia.

Karena ada total 15 perpustakaan dengan koleksi terbanyak di dunia, agar tulisan tidak terlalu panjang akan kami bagi menjadi 3 bagian (1, 2, dan 3), dimana masing-masing bagian kami ulas 5 perpustakaan dengan koleksi terbanyak di dunia.

(Baca juga: 15 Perpustakaan dengan Koleksi Terbanyak di Dunia (1)

Berikut ini 15 Perpustakaan dengan Koleksi Terbanyak di Dunia bagian kedua yang kami sertakan anggaran tiap tahunya, dikutip dari rankred.com.

#6. Perpustakaan Nasional Jepang

Katalog : 41,9 juta koleksi
Anggaran Tahunan : ¥ 21,8 miliar

Penduduk Jepang dikenal sangat rajin membaca, tak heran perpustakaan di negara tersebut masuk ke dalam daftar ke-6 sebagai perpustakaan dengan koleksi terbanyak di dunia.

National Diet Library atau NDL merupakan Perpustakaan Nasional Jepang. Perpustakaan Nasional Jepang ini didirikan tahun 1948 setelah dilakukan penggabungan dua entitas milik negara, yaitu perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat dan House of Peers (sekarang Dewan Dewan), untuk melayani anggota legislatif Jepang yang terpilih dengan lebih baik.

Perpustakaan Nasional Jepang ini memiliki koleksi publikasi nasional dan internasional dengan koleksi bahasa asing yang luas. Perpustakaan terbesar di Jepang ini mampu menampung 30 juta dokumen mengejutkan dari pendudukan pasukan Sekutu pasca-perang di Jepang, sekitar setengah juta buku sains canggih, dan hampir 500.000 peta.

Perpustakaan Nasional Jepang ini memiliki dua fasilitas utama, satu di Tokyo dan lainnya di Kyoto. Beberapa yang lebih kecil tersebar di seluruh Jepang.

#7. Perpustakaan Nasional Prancis

Katalog : 40 juta koleksi
Anggaran Tahunan : € 254 juta

Sebagai perpustakaan nasional Perancis, Perpustakaan ini berhak atas salinan setiap publikasi di negara tersebut.

Repositori digital di perpustakaan ini memberikan penggunanya akses ke lebih dari 4,2 juta dokumen, 500.000 buku, dan hampir 2 juta artikel dan majalah surat kabar.

Asal usul Perpustakaan Nasional Prancis ini dapat ditelusuri kembali ke Perpustakaan Kerajaan yang didirikan di Istana Louvre oleh Charles V pada tahun 1368. Sebagian besar bangunan modern perpustakaan dibangun selama ekspansi tahun 1998 di bawah Presiden François Mitterrand.

#8. Perpustakaan Nasional China

Katalog : 37,7 juta koleksi

Perpustakaan Nasional China (NLC) merupakan perpustakaan terbesar di Asia (berdasarkan ukuran katalog) dan salah satu yang terbesar di dunia. Meskipun perpustakaan awalnya didirikan pada 1909 di bawah dinasti Qing, perpustakaan itu secara resmi diresmikan tiga tahun kemudian di tahun 1912.

Tahun 1928, namanya diubah menjadi Perpustakaan Peiping Nasional sebelum secara resmi diganti namanya menjadi Perpustakaan Nasional China pada tahun 1987.

Perpustakaan Nasional Chin menaungi banyak karya sastra Cina yang sangat berharga. Perpustakaan Nasional Chin juga juga memiliki koleksi yang sangat langka seperti tulang dan cangkang yang berasal dari abad ke-16 SM, jurnal tertua yang masih ada tentang pengobatan Tiongkok, dan berbagai peta dan diagram kuno.

Sebagian besar publikasi terkini mencakup karya-karya Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah asing lainnya yang terdiri dari ratusan bahasa berbeda.

#9. Perpustakaan Nasional Rusia

Katalog : 36,5 juta koleksi.
Anggaran Tahunan : 570 juta Rubel

Perpustakaan Nasional Rusia terletak di St. Petersburg merupakan perpustakaan umum pertama dan tertua di Rusia (meskipun itu bukan yang terbesar). Perpustakaan Nasional Rusia bersama dengan Perpustakaan Negara Rusia (Moskow) serta Perpustakaan Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, berfungsi sebagai deposit hukum untuk publikasi di negara tersebut.

Perpustakaan Nasional Rusia menyimpan sejumlah besar dokumen, jurnal, dan manuskrip mengenai warisan budaya dan nasional bangsa. Dari 36 juta item, 15 juta hanya berupa buku. Koleksi lain termasuk majalah, surat kabar, dokumen resmi, rekaman suara, database, peta, dan media lainnya.

#10. Perpustakaan Kerajaan Denmark

Katalog: 35.4 Juta koleksi
Anggaran: 385.9 juta Krona

Perpustakaan Kerajaan Denmark merupakan perpustakaan yang terbesar di wilayah Nordik (negara-negara Nordik). Didirikan oleh Raja Frederik III pada abad ke-17. Sejak saat itu, salinan dari hampir setiap karya cetak di negara ini disimpan di sini.

Karena beberapa sumbangan besar selama bertahun-tahun, perpustakaan sekarang memiliki hampir setiap publikasi yang dikenal dalam sejarah Denmark, termasuk buku cetak pertama (sekitar tahun 1482) oleh Johann Snell.

Pada 2015, koleksi perpustakaan berjumlah 35,4 juta item, yang hampir 20 juta adalah dokumen dan gambar, 6,4 juta buku dan jurnal sisanya adalah pamflet bersejarah, publikasi perusahaan, dan artefak lainnya. Koleksi digital perpustakaan ini sudah mencapai 791 terabyte dan masih terus bertambah.

bersambung......

Labels:

Sunday, May 17, 2020

Hari Buku Nasional: Sejarah, Tujuan, dan Realita di Lapangan

Kalau memang minat baca buku rendah, kenapa ada ribuan perpustakaan dan pejuang literasi di berbagai daerah yang kekurangan jutaan buku?
Dunia Perpustakaan | Jika anda masuk kategori orang yang menandai hari-hari nasional, mungkin kalender anda setiap bulanya penuh dengan coret-coretan untuk menandainya. Karena begitu banyak perayaan Hari-hari Nasional di setiap minggu dan bulanya.

Khusus untuk para pustakawan, pengelola perpustakaan, ataupun pegiat literasi di Indonesia, salah satu hari yang selalu diingat diantaranya yaitu terkait dengan Hari Buku Nasional.

Seolah tak ingin tertinggal dengan sudah adanya peringatan Hari Buku Sedunia World Book Day (WBD) yang diperingati setiap tanggal 23 April, Menteri Pendidikan di era Abdul Malik Fadjar di tahun 2002 yang lalu menetapkan, bahwa tanggal 17 Mei ditetapkan sebagai Hari Buku Nasional.

Sejarah Hari Buku Nasional

Kalau sejarah pasti dari ditetapkanya Hari Nasional, sepertinya sulit menemukan tulisan yang secara resmi dan baku menginformasikan terkait dengan Sejarah Hari Buku Nasional.

Namun sebagian besar media nasional menuliskan poin yang sama bahwa sejarah ditetapkanya tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional bermula dari ide Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar pada tahun 2002 dikarenakan tanggal 17 Mei bertepatan dengan tanggal berdirinya Perpustakaan Nasional, dimana Perpustakaan Nasional Berdiri sejak 17 Mei 1980.

Perlu diketahui juga bahwa ide ditetapkanya Hari Buku Nasional juga ada peran dari para pegiat literasi dan masyarakat perbukuan saat itu.

Tujuan Hari Buku Nasional

Para pegiat literasi saat ditetapkanya Hari Buku Nasional saat itu memiliki harapan yang tinggi, dimana dengan ditetapkanya Hari Buku Nasional yang diperingati tiap 17 Mei, maka semua pihak memanfaatkan Hari Buku Nasional tersebut untuk dijadikan momentum untuk meningkatkan budaya baca buku di Indonesia.

Sebuah tujuan yang sangat indah untuk dibaca, namun terkadang dalam pelaksanaanya masih jauh dari harapan.

Realita di Lapangan


Kalau memang minat baca buku rendah, kenapa ada ribuan perpustakaan dan pejuang literasi di berbagai daerah yang kekurangan jutaan buku? | gambar: mitrapemuda.wordpress.com

17 Mei 2020 ini merupakan peringatan Hari Buku Nasional yang memasuki tahun ke-18. Sebuah usia yang sudah lama untuk diperingati.

Terkait budaya baca masyarakat Indonesia, hingga detik ini di Indonesia belum ada pihak yang secara resmi membuat penelitian terkait data yang pasti terkait dengan tingkat minat baca di Indonesia. Termasuk diantaranya Perpustakaan Nasional ataupun pihak Kementrian Pendidikan Nasional juga belum memiliki data sendiri atas jumlah pasti terkait budaya baca di Indonesia.

Selama ini, semua pihak rata-rata selalu menggunakan data UNESCO 2016 lalu, dimana menurut data tersebut, minat baca orang Indonesia hanya 0,001! Indonesia berada di urutan ke-2 dari bawah dalam hal keliterasian dunia, di bawah Botswana.

Sebuah kondisi yang sungguh sangat memprihatinkan.

Namun dalam perkembanganya, ditengah ketidakpastian data terkait minat baca masyarakat Indonesia, ada sebuah FAKTA yang menurut kami jauh lebih penting daripada kepastian data tersebut.

Hal yang kami maksudkan lebih penting lagi adalah, adanya DATA dan FAKTA bahwa jumlah pejuang literasi di Indonesia semakin banyak, yang DATA dan FAKTA juga berbicara bahwa nyaris semua pejuang literasi di berbagai daerah satu suara, jika mereka KEKURANGAN BUKU BACAAN.

Atas nama redaksi kami juga memiliki data betapa nyaris semua tulisan terkait dengan informasi Cara mendapatkan Buku GRATIS selalu diserbu para pejuang literasi di berbagai daerah, termasuk para pengelola perpustakaan sekolah, perpustakaan pondok pesantren, dll, yang intinya mereka MEMINTA BISA MENDAPATKAN BANTUAN BUKU GRATIS.

(Baca juga: Cara Mendapatkan BUKU GRATIS dari Berbagai Pihak)

Dengan melihat kondisi tersebut, kami berfikir bahwa pada prinsipnya, boleh saja kita mengatakan minat baca masyarakat rendah, atau apalah itu namanya.

Namun jauh LEBIH PENTING lagi, khususnya untuk mereka yang selalu mengatakan bahwa minat baca masyarakat rendah, mohon saat mengetahui bahwa FAKTANYA banyak pejuang literasi di berbagai daerah banyak yang BUTUH BUKU UNTUK DIBACA masyarakat di sekitar mereka, tolong BERIKAN BANTUAN BUKU UNTUK MEREKA.

Kami khawatir, alasan minat baca buku masyarakat Indonesia rendah hanya dijadikan ALASAN dan PEMBENARAN bahwa mereka sebenarnya TIDAK ADA DANA atau ADA DANA tapi TIDAK MAU dana tersebut digunakan untuk menyediakan BUKU GRATIS/MURAH untuk masyarakat di daerah.

Labels:

Thursday, May 14, 2020

Cara Mudah Install SLiMS Portable Versi Terbaru SLiMS 9 Bulian - Untuk Pemula

Dunia Perpustakaan | Tutorial SLiMS | Untuk anda para pengelola perpustakaan, TBM, Sudut Baca, tentunya sangat ingin memiliki sistem pengelolaan perpustakaan digital yang mudah, simple, berkwalitas, dan tentunya free, merupakan hal yang diinginkan.

Kehadiran software SLiMS sejak dibuat lebih dari sepuluh tahun yang lalu (Baca: Sejarah Lengkap Software SLiMS), tentunya membawa dampak yang sangat besar untuk kemajuan dalam hal pengembangan perpustakaan digital di Indonesia.

Software SLiMS singkatnya bisa digunakan mulai dari perpustakaan pribadi, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus, perpustakaan daerah, dan semua jenis perpustakaan lainya.

Sebenarnya kami atas nama redaksi sejak awal sudah membuat banyak tutorial terkait SLiMS ini, mulai dari cara installasi SLiMS, mengonlinekan SLiMS, bahkan termasuk cara memasang Google Adsense di perpustakaan online agar bisa mendapatkan tambahan dollar.

Namun karena adanya insiden yang entah siapa pelakunya, semua tulisan tentang SLiMS hilang semuanya, sehingga kami agak malas untuk menulis ulang.

Semoga saja mulai tulisan ini dibuat dan seterusnya, kami akan bisa bersemangat lagi untuk terus membuat tulisan-tulisan terkait SLiMS.

Cara Mudah Install SLiMS Portable Versi Terbaru SLiMS 9 Bulian

#1. Download SLiMS Portable


Silahkan anda langsung download SLiMS Portable 9 di website resminya di www.slims.web.id. Link download ada di bagian bawah kanan. Silahkan anda pilih link downloadnya disesuaikan dengan jenis OS anda.

#2. Simpan di Directori C/D/E/F/ dst

Setelah berhasil download, simpan (Copy Paste) hasil download di directory C/D/E/F/ dan seterusnya, yang PASTI Wajib langsung di directori utama, tidak boleh di sub directory folder lain. Tidak boleh disimpan di dalam sub folder directory, misalnya anda simpan di di folder "master slims", dll

#3. Extract File

Lakukan extract file dengan cara klik kanan file master slims tersebut, lalu pilih "extract here" seperti gambar diatas. Untuk lakukan ini, pastikan anda sudah menginstall winrar, jika belum silahkan ikuti tutorial cara download dan install winrar disini).

#4. Menjalankan SLiMS

Setelah selesai proses extract, secara otomatis akan muncul folder hasil extract dengan tulisan "amd64". Hal ini mungkin bisa berbeda-beda disesuaikan dengan OS dan jenis 64 bit atau yang 32 bit.

Silahkan anda buka folder tersebut, lalu klik 2x pada file "httpd.bat" dan pada file "mariadb.bat". Saat muncul ada perintah windows terkait firewall, silahkan anda pilih "allow access", lalu akan muncul pop up baru seperti gambar diatas. Jangan anda close dengan tanda silang, tapi cukup anda minimize tanda "-".

Setelah itu, silahkan buka browser (rekomendasi menggunakan mozilla dan Chrome versi terbaru), lalu ketikan "localhost:8089" lalu enter, maka akan muncul tampilan SLiMS versi terbaru sebagai berikut;
tampilan slims 9 Bulian
Jika anda sudah sampai pada langkah ini, itu artinya anda sudah berhasil dan bisa menggunakan SLiMS versi terbaru.

Silahkan bagikan tulisan ini ke teman-teman anda yang punya perpustakaan pribadi, atau ke mereka para pengelola perpustakaan yang belum menggunakan slims.

Terkait bagaimana cara menggunakan SLiMS, tunggu di tutorial SLiMS berikutnya yang akan kami update dalam kolom "Tutorial SLiMS" ini.

Semakin banyak yang SHARE tutorial seperti ini, semakin bersemangat juga kami untuk terus menulis dan berbagi :-)

Semoga bermanfaat

Labels: ,