<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

http://duniaperpustakaan.com

Sorry for the inconvenience…

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service
Dunia Perpustakaan | Informasi Lengkap Seputar Dunia Perpustakaan: March 2017

Saturday, March 18, 2017

Perpustakaan di Kota Seinäjoki Finlandia yang Memukau!

Dunia Perpustakaan | Setelah kita melihat fasilitas dan profil mengenai Perpustakaan Finlandia, maka ada baiknya kita juga mencoba melihat-lihat perpustakaan di daerah/kota di Finlandia.

Karena sebagaimana kita sudah ketahui, Finlandia merupakan negara dengan kwalitas pendidikan terbaik di dunia, termasuk dalam hal minat bacanya.


Agar Indonesia bisa belajar dari Finlandia, tidak ada salahnya kita belajar dari Finlandia, khususnya dalam hal fasilitas perpustakaan di negara tersebut.

Kali ini duniaperpustakaan.com tertarik untuk membahas terkait dengan Perpustakaan di Kota Seinäjoki, Finlandia.

Perlu anda tahu, di Finlandia ada sebuah kota bernama Seinäjoki, dimana kota ini merupakan sebuah kota yang letaknya berada di bagian tengah. Tepatnya di Ostrobothnia Selatan.


Pada tahun 2012 yang lalu, kota ini memiliki jumlah penduduk sebesar 58.796 jiwa dan memiliki luas wilayah 1.469 km².  Kota ini memiliki angka kepadatan penduduk 41 jiwa/km².

Di tengah-tengah kesibukan warganya, pemerintah setempat selalu ingin menyediakan fasilitas perpustakaan yang terbaik untuk warganya.

Di Kota ini sebenarnya sudah berdiri sebuah perpustakaan yang di bangun sejak tahun 1965, namun karena pertumbuhan penduduk yang semakin banyak, ditambah perkembangan kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat, maka pihak pemerintah setempat memutuskan untuk merenovasi perpustakaan tersebut.

Pemerintah setempat menilai bahwa, untuk mendukung kemajuan masyarakat di kota tersebut dalam memberikan fasilitas perpustakaan yang terbaik, maka dalam proses perencanaan renovasi dilakukan dengan sangat teliti.

gambar: flickr[/caption]

Melalui mitra salah satu arsitek ternama Alvar Aalto, perpustakaan dibangun dengan konsep modern dengan mengutamakan kebutuhan masyarakat kota modern.

gambar: flickr[/caption]

Sang arsitek juga menyadari bahwa di era internet yang semakin canggih, ditambah semakin banyak orang lebih tertarik internet daripada buku, maka sang arsitek membuat desaign perpustakaan dengan fasilitas yang pasti sangat disukai warga kotanya.

Maka dibangunlah sebuah perpustakaan dengan konsep yang memadukan bangunan lama dan bangunan baru yang modern.

gambar: flickr[/caption]

Dalam membangun perpustakaan ini memiliki banyak sekali tantangan. Beberapa tantangan yang dimaksud tentunya, jangan sampai saat perpustakaan sudah direnovasi dengan dana besar, namun ternyata masyarakat di kota tersebut tidak mau dan enggan datang ke perpustakaan karena fasilitas dan suasananya yang tidak nyaman.

Tantangan lain yang jauh lebih penting untuk para desainer adalah dalam hal menentukan fasilitas yang seperti apa dan untuk kegiatan apa saja. Kalau hanya dibuat ruang baca saja, maka tentunya itu akan sangat membosankan.

Apalagi pihak arsitek juga pustakawan setempat juga sangat tahu dan menyadari, jika peran perpustakaan saat ini sedang mengalami transformasi sebagai akibat dari perubahan sosial yang cepat dan modus baru komunikasi.

Informasi yang begitu mudah diakses melalui internet dan media elektronik lainnya, maka bisa mengakibatkan masyarakat untuk malas berkunjung ke perpustakaan.

Dengan demikian maka perpustakaan tidak boleh hanya dibangun dengan hanya menyediakan buku dan internet saja, melainkan perpustakaan harus lebih menyediakan suasana lain, salah satunya yaitu perpustakaan sebagai sarana tempat untuk berinteraksi antar warga di kota tersebut.

Namun pastinya, perpustakaan tetap menyediakan fasilitas buku, majalah, koran, film, dan tentunya koneksi internet yang super cepat.



Selain menyediakan fasilitas untuk membaca, berinteraksi warga kota, misi utama perpustakaan ini yang lainya yaitu menyediakan juga ruang pertemuan seperti rapat, atau untuk acara tertentu.

Dengan konsep tersebut maka diharapkan akan mendorong pengguna untuk aktif, bukan pasif menerima informasi dan layanan saja. Dengan kata lain, perpustakaan harus menjadi ruang publik serbaguna, fleksibel dan mudah beradaptasi.

Untuk menarik pengunjung, perpustakaan yang berfungsi dengan baik harus menyediakan ruang untuk berbagi pengalaman antar warga melalui acara maupun diskusi atau dari hasil interaksi [berkenalan] antara pengunjung yang satu dengan yang lainya.

Di Perpustakaan Kota Seinäjoki ini juga memberikan perhatian khusus yang difokuskan pada koleksi untuk anak-anak dan orang muda, yang dikembangkan dari perspektif kelompok pengguna yang lebih muda.

Dari sisi konsep design rak buku perpustakaanya juga dibuat dengan cara unik, karena dibuat seperti rak biasanya, hanya saja di bagian tengah antara rak-rak buku tersebut disediakan ruang baca yang nyaman, sehingga pembaca buku seolah berada di dalam ruang santai.

Pada bagian yang lain disediakan juga ruang baca yang santai yang di sediakan diantara rongga-rongga dinding, namun disediakan ruang baca yang sangat nyaman untuk baca buku, atau sekedar bersantai dengan keluarga atau teman dekat.

Ada juga dibuat ruang baca yang bentuk ruang bacanya membentuk seperti sudut yang di dalamnya ada meja dan kursi yang tertata rapi dengan pencahayaan yang soft dan menambah suasana nyaman dan mewah.


Pada ruangan yang lain ada juga sebuah lokasi yang sepertinya difokuskan untuk ruang santai keluarga dan tempat bermain anak-anak yang dibuat dengan sangat mewah dan nyaman.

Singkatnya, fasilitas di perpustakaan dengan luas 4.430 meter ini benar-benar sangat perfect dan memenuhi seluruh fungsi dari perpustakaan yaitu, Fungsi Penyimpanan, Fungsi Edukatif (pendidikan), Fungsi Penelitian, Fungsi Pelestarian [Kultural], Fungsi Informatif, dan juga Fungsi Rekreasi.


Semoga konsep ini kedepanya diikuti oleh perpustakaan-perpustakaan di Indonesia.

Kapan?

Semoga saja tidak dijawab dengan jawaban, "Kapan-kapan!"

Labels:

Mengintip Kemegahan dan Kenyamanan Perpustakaan Nasional Finlandia

Dunia Perpustakaan | Sebagaimana kita tahu, Finlandia merupakan negara terbaik di dunia dalam hal pendidikan dan literasinya.

Hal tersebut tidak terlepas adanya peran perpustakaan yang difungsikan oleh semua pihak untuk menunjang pendidikan di negara yang juga dikenal dengan tingkat korupsi terendah di dunia.

Salah satu peran penting dan menjadi pusat aktivitas riset, penelitian dan tujuan rekreasi, Perpustakaan Nasional Finlandia menjadi sangat penting peran dan keberadaannya.

Perpustakaan Nasional Finlandia merupakan perpustakaan utama sebagaimana perpustakaan nasional di Indonesia.

Agar lebih tahu lebih jauh terkait dengan Perpustakaan nasional Finlandia, berikut ini kami sertakan juga sejarah dari Perpustakaan Nasional Finlandia dari tahun ke tahun yang kami kutip dari situs resminya nationallibrary.fi/en,

Sejarah

1640-1809

  • Tahun 1640 operasi gymnasium berubah menjadi Royal Academy of Turku., Koleksi buku gimnasium, terdiri dari sekitar 20 volume, menjadi titik awal dari Perpustakaan Royal Academy of Turku.
  • Pada tahun 1707, sebuah surat dari Royal Kanselir memerintahkan percetakan di Swedia untuk memberikan universitas di kekaisaran dengan satu salinan dari setiap publikasi.
  • Setelah tahun 1809, Finlandia menjadi bagian otonom dari kekaisaran Rusia dan 1820-1917 perpustakaan diberikan dengan salinan penyimpanan publikasi yang diterbitkan di Rusia.

1828- 1893

  • Pada tahun 1828, universitas dipindahkan ke Helsinki dan mulai beroperasi di bawah nama "Imperial Alexander University".
  • Pada tahun 1832, gedung universitas yang dirancang oleh arsitek Carl Ludvig Engel diresmikan sedangkan bangunan perpustakaan baru di sebelah utara gedung universitas diresmikan pada tahun 1845.
  • Pada 1879-1881, gedung perpustakaan direnovasi di bawah pengawasan arsitek Frans Sjostrom.
  • Pada tahun 1893, pencahayaan listrik dipasang di perpustakaan, sehingga jam buka untuk diperpanjang. Baru ruang baca besar dengan perpustakaan referensi dibuka.

1906-1982

  • Pada tahun 1906, fasilitas perpustakaan tumbuh pesat begitu lampiran, Rotunda, yang dirancang oleh Gustaf Nyström selesai.
  • Pada tahun kemerdekaan Finlandia, tahun 1917, koleksi perpustakaan telah semakin banyak hingga 300.000 volume.
  • Pada tahun 1950, fasilitas perpustakaan telah semakin baik. Berdasarkan desain oleh Aarne Ervi, fasilitas repositori yang digali di bawah bangunan Porthania.
  • Pada 1977-1985, gedung perpustakaan direnovasi di bawah pengawasan arsitek Olof Hansson.
  • Dari tahun 1982, perpustakaan juga telah menerima salinan simpanan wajib dari rekaman audio. Koleksi tumbuh naskah lembaran musik melengkapi bahan audio.

1990-2000

  • Pada pertengahan 1990-an seluruh kuartal Seepra didedikasikan untuk perpustakaan, ketika Fakultas Farmasi pindah ke Viikki; kuartal perpustakaan diresmikan pada tahun 1998.
  • Pada 1998-2000, Rotunda direnovasi di bawah pengawasan dari LPR Arsitek Oy.

2000-2016

  • Pada tahun 2000, bawah tanah gua buku baru diresmikan.
  • Pada tahun 2005, kepemilikan gedung perpustakaan dipindahkan dari negara ke Universitas Helsinki '.
  • Pada tahun 2006, nama perpustakaan diubah menjadi Perpustakaan Nasional Finlandia dengan amandemen dari Universitas Act.
  • Pada tahun 2011-2012, façade bangunan utama direnovasi.
  • Pada 2013-2015, fasad Rotunda ini direnovasi dan renovasi dari bangunan utama perpustakaan dilaksanakan, baik di bawah pengawasan LPR Arsitek Oy. Gedung perpustakaan bersejarah Perpustakaan Nasional Finlandia pada Unioninkatu dibuka kembali untuk umum pada 1 Maret 2016.
Perpustakaan Nasional Finlandia merupakan salah satu pusat riset di Finlandia.

gambar: flickr

Ada salah satu hal yang menarik, dimana secara administratif , Perpustakaan Nasional Finlandia ini ternyata merupakan bagian dari University of Helsinki. Sampai 1 Agustus 2006, Perpustakaan Nasional Finlandia ini dikenal sebagai Perpustakaan Universitas Helsinki.

Hampir sama dengan fungsi Perpustakaan Nasional di Indonesia, Perpustakaan Nasional Finlandia juga bertanggung jawab untuk menyimpan warisan budaya Finlandia.

Berdasarkan hukum di Finlandia , Perpustakaan Nasional adalah deposito hukum perpustakaan dan menerima salinan dari semua barang cetakan, serta bahan audiovisual kecuali film, yang diproduksi di Finlandia, atau untuk distribusi di Finlandia. Salinan tersebut kemudian didistribusikan oleh Perpustakaan untuk koleksi nasional dan untuk memesan koleksi lima perpustakaan universitas lainnya.

Selain itu, Perpustakaan Nasional memiliki kewajiban untuk mengumpulkan dan melestarikan bahan yang dipublikasikan di Internet.

Dalam hal perekrutan keanggotaan, setiap orang yang tinggal di Finlandia dapat mendaftar sebagai pengguna dari Perpustakaan Nasional dan meminjam bahan pustaka.

Perpustakaan Nasional juga merupakan rumah bagi salah satu koleksi paling komprehensif dari buku yang diterbitkan di Kekaisaran Rusia dari setiap perpustakaan di dunia.

Lokasi dari Perpustakaan Nasional Finlandia ini terletak di Helsinki , dekat Senaatintori Square.

Bagian tertua dari kompleks perpustakaan Nasional Finlandia ini dirancang oleh Carl Ludvig Engel , sekitar tahun 1844.

Jika melihat bentuk bangunan dari luar, mungkin anda berfikir bangunanya terlihat kecil. Padahal bentuk dari Perpustakaan nasional ini memang ada yang dibuat di bagian bawah tanah hingga kedalaman mencapai 18 meter [59 kaki].


gambar: flickr

Kalau melihat ke dalam ruangan di Perpustakaan nasional Finlandia, anda akan melihat dekorasi dan furniturenya yang classic karena dibangun sejak 1640. Bentuknya sangat terlihat mewah dan seperti berada di dalam sebuah kerajaan.


gamabr: flickr

Perpustakaan Nasional Finlandia ini beebrapa saat yang lalu baru selesai direnovasi. Walaupun dilakukan renovasi, bentuk keaslianya tetap terjaga dan tidak merubah bentuk aslinya.

gambar: flickr

Pada bagian dalam terdapat ruangan dengan fasilitas komputer dengan merk Apple yang di dukung dengan fasilitas koneksi internet yang super cepat. Tempat duduknya juga dibuat sangat nyaman sehingga bisa memastikan pengunjung betah berada di dalam perpustakaan.

Dengan kenyamanan yang ada di Perpustakaan Finlandia ini, tidak heran jika masyarakat di neagra ini sangat rajin datang ke perpustakaan.

Hasilnya, negara Finlandia tercatat sebagai negara terbaik di dunia dalam hal pendidikan dan literasinya.

Labels:

Monday, March 13, 2017

Hanya Jualan Buku Anak, Wanita ini Sukses Raih Milyaran Tiap Bulan!

Dunia Perpustakaan | Sepertinya jurusan ilmu perpustakaan memang perlu untuk menambahkan mata kuliah yang khusus mengkaji terkait peluang bisnis yang terkait dengan perpustakaan dan literasi.

Faktanya, banyak kisah orang-orang yang sukses berbisnis di bidang ini, mulai dari penerbitan, hingga cafe bertemakan buku, bahkan ada juga yang sukses raih milyaran rupiah tiap bulan hanya jualan buku.

Anda mungkin tidak percaya jika tidak membaca sendiri kisah mereka, anda akan beranggapan mustahil jika ada orang bisa raih milyaran hanya dari jualan buku.

Jika anda masih ragu dan tidak percaya, berikut kisah Devi Raissa Rahmawati yang sukses berjualan buku hingga milyaran rupiah setiap bulanya.

Sebagaimana Dunia Perpustakaan kutip dari detikFinance [12/3/2017], nama Devi Raissa Rahmawati, keluar sebagai pemenang untuk dua kategori program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2016.

Dua kategori yang dimenangkannya ialah, kategori Best of theBest dan Kategori Industri kreatif kelompok alumni dan mahasiswa pascasarjana dari Universitas Indonesia.

Dari dua kemenangannya itu, Devi akhirnya membawa pulang uang tunai sebesar Rp 100 juta dari PT Bank Mandiri Tbk.

Usaha yang dijalani Devi sendiri hingga menjadi dua pemenang sekaligus, ialah usaha jual beli buku bayi dan anak, yang ditujukan untuk anak usia 6 bulan hingga 7 tahun. Ia pun menceritakan awal mula dirinya bisa memulai bisnis tersebut.

"Awalnya saya itu psikolog anak, terus habis itu banyak orang tua yang mengeluhkan sulitnya untuk berkomunikasi dengan anak. Dari situ saya kemudian riset, ternyata lewat membaca, saya kemudian meningkatkan hubungan komunikasi antara orang tua dan anak," cerita Devi saat ditemui detikFinance usai acara Gerakan Kewirausahaan Nasional dan Penganugerahan Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri #WMMExpo2017 di Kampus IPB, Bogor, Sabtu (11/3/2017).

"Tapi orang tua di situ mengeluh lagi, buku bacaan Indonesia itu kurang bervariasi. Kalau ada buku bacaan yang bagus, itu buku bacaan impor, yang harganya ratusan ribu. Dan enggak banyak orang yang bisa menjangkaunya," sambungnya.

Dari sana, akhirnya Devi mulai mencoba kesempatan untuk bisa membuat buku sendiri dengan kualitas impor dan harga yang terjangkau. Ia bersama satu temannya, akhirnya memulai usaha menjual buku yang bernama 'Rabbit Hole'.

Devi yang senang menulis, bertugas untuk membuat jalan cerita. Sedangkan, temannya bertugas untuk menggambar. Kemudian, Devi pun mencoba untuk memproduksi buku pertamanya sebanyak 1.000 buah, dengan modal dari kantong pribadi sebesar Rp 10 juta.
"Itu awal mula tahun 2014 bulan Agustus. Modalnya pertama kali itu Rp 10 juta untuk mencetak 1.000 buku. Terus terbitin buku sendiri. Dan distribusi saya hanya melalui instagram, karena saya enggak mau ke toko buku besar, karena mereka mengambil profit yang cukup besar," cerita Devi.
Walau hanya dipasarkan melalui media sosial Instagram, namun ternyata, buku buatan Devi banyak diminati. Kini, dari bisnisnya itu, dalam satu bulan ia bisa mendapatkan omzet hingga Rp 1 miliar, dari buku yang dijual dengan kisaran harga Rp 25 ribu hingga Rp 185 ribu.

"Sekarang, untuk satu kali cetak 10 ribu buku. Jadi satu judul itu 10 ribu cetak dan satu bulan bisa dua sampai tiga judul. Perbulan bisa menjual rata-rata 14 ribu buku," terang Devi.

Walau telah sukses, Devi mengatakan, bisnis yang dijalani itu bukan berarti tanpa hambatan. Ia mengaku, beberapa kali mengalami kesulitan saat proses pencetakan buku. Namun, dengan kerja keras bersama, akhirnya Devi bisa berhasil menangani masalahnya. Hingga akhirnya, Devi bisa memiliki pegawai hingga 110 orang.

"Kesulitannya adalah di bagian percetakannya. Karena itu adalah dunia yang baru buat saya. Terus kami ingin buku kualitas impor, yang tebal-tebal seperti itu. Sementara buku Indonesia kan enggak ada yang begitu. Jadi menyesuiakan keinginan dengan percetakannya itu yang sulit. Sekarang karyawan saya sudah 110 orang. Dari awalnya hanya berdua," terang Devi.

Lebih lanjut Devi mengatakan, apa yang dikerjakannya itu bukan hanya bisnis untuk mencari keuntungan semata. Dari bisnisnya, Devi juga berupaya untuk bisa mencerdaskan anak bangsa, dengan membagikan buku-bukunya secara gratis.

"Jadi setiap 20 buku yang terjual. Satu buku itu di sumbangkan ke rumah baca, mau pun taman bacaan. Itu sudah ada sekitar 200 paket buku. Satu paketnya itu 10 judul buku. Jadi sudah sekitar 2.000 buku. Kami ingin buku kami untuk bisa dijangkau dan dibaca oleh semua kalangan," tutup Devi.

Labels:

Wednesday, March 8, 2017

4 Manfaat Mengejutkan Baca Buku Sebelum Tidur!

Dunia Perpustakaan | "Bacalah Buku Sebelum Tidur, dan Tulislah Buku Sebelum Masuk ke Liang Kubur [Mati]".

Pernyataan diatas pernah diungkapkan oleh penulis ternama di bidang perpustakaan Lasa HS saat memberikan perkuliahan di Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Yogyakarta.

Pesan tersebut memberikan pesan betapa pentingnya aktivitas membaca. Namun tidak hanya membaca saja, setelah kita banyak membaca, akan lebih baik sebelum kita meninggal, setidaknya kita harusnya menulis sebuah buku sebagai "batu nisan" kita.

Namun sayangnya, tidak semua orang bisa dan mampu untuk melakukanya.

Apalagi saat ini, dimana smartphone dan gadget seolah menjadi pegangan wajib yang dianggap jauh lebih penting daripada buku, maka biasanya sebelum tidur akan lebih banyak orang buka gadget daripada harus baca buku.

Jika anda bilang, "tidak apa-apa sebelum tidur pegang gadget, toh baca e-book lewat gadget juga bisa".

Jika anda bisa lakukan itu sebelum tidur, hal itu tentunya tetaplah baik, namun jika pernyataan itu hanya untuk ngeles, dan ujung-ujungnya gadget tidak digunakan untuk media membaca e-book, maka itu artinya anda memang hanya ingin "ngeles" saja.

Berbicara terkait dengan membaca buku sebelum tidur, ternyata berdasarkan penelitian, terbukti jika membaca buku sebelum tidur memberikan manfaat yang sangat baik untuk kita.

Namun terkadang tidak banyak orang yang mengetahui hal ini.

Agar bisa semakin banyak orang tahu, silahkan anda bagikan 4 manfaat membaca buku sebelum tidur dikutip dari breaktime.co.id sebagai berikut,

4 Manfaat Baca Buku Sebelum Tidur

#1. Meningkatkan Konsentrasi

ilustrasi: bestfunforall.com

Persaingan dan perkembangan sosial media di dunia ini merusak konsentrasi Anda. Bermain gadget sebelum tidur tidak membantu meningkatkan konsentrasi sedikitpun. Tapi membaca buku sebelum tidur akan memaksa kita untuk memproses informasi tanpa semua alat bantu visual dari komputer atau smartphone. Dengan demikian, otak terbantu untuk berkonsentrasi.

#2. Meningkatkan Kreativitas

gambar: gettyimages.com

Manfaat membaca sebelum tidur selanjutnya adalah meningkatkan kreativitas otak. Penelitian menunjukkan bahwa para pengusaha menjadi jauh lebih kreatif dan lebih semangat untuk proyek-proyek mereka karena mereka membaca buku sebelum tidur. Tidak hanya buku tentang pemasaran atau menejemen, buku apapun dibaca. Dengan buku, Anda bisa menilai masalah, karakter orang dan situasi dengan lebih banyak kecerdikan.

#3. Mengurangi tingkat stres

 gambar: scoopfed.com

Riset di University of Surrey, Inggris, menemukan bahwa tingkat stres orang yang biasa membaca sebelum tidur berkurang sebanyak 68 persen. Jadi , jika Anda merasa stres, lebih baik ambillah buku dan bacalah sebelum tidur. Itu jauh lebih baik daripada menghamburkan uang untuk jalan-jalan atau refreshing di luar rumah.

#4. Kwalitas Tidur lebih baik

gambar: huffpost.com

Membaca membantu menempatkan kesadaran Anda pada tingkat yang lebih baik sehingga menginduksi tidur. Ini sama halnya dengan anak-anak yang menyukai mendengar cerita pengantar tidur yang baik. Pilihlah bacaan fiksi untuk merelaksasi pikiran. Itulah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan tidur yang benar-benar tenang. Sayangnya, banyak sekali yang melewatkan kebiasaan baik ini.

Labels:

Jadilah Pustakawan Mandiri dan Kuasai Teknologi Informasi

Dunia Perpustakaan | Kemajuan teknologi informasi dan internet sudah seharusnya dimaksimalkan untuk dimanfaatkan oleh semua orang termasuk Pustakawan.

Jangan sampai pekerjaan seorang pustakawan yang sehari-hari mengkampanyekan supaya orang rajin membaca dan belajar, akan tetapi dirinya sendiri sebagai pustakawan bermalas-malasan untuk belajar menguasai teknologi informasi yang bisa menopang pekerjaanya sebagai pustakawan.

Akibatnya, kemampuan SDM dari para pustakawan menjadi jauh tertinggal. Beberapa bukti bahwa tidak sedikit Pustakawan yang masih tertinggal dalam hal kemampuanya untuk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi di perpustakaan, akibatnya pustakawan sering meminta bantuan pihak ketiga dalam hal terkait sistem informasi perpustakaan.

Dengan kondisi ini maka jangan heran, ketika seorang Pustakawan masih banyak yang bingung, bagaimana membangun perpustakaanya yang masih manual menjadi digital.

Kondisi tersebut kemudian menjadikan pustakawan menjadi tergantung dan  mengandalkan perusahaan atau orang yang ahli di bidang Teknologi Informasi untuk membantu kebutuhan perpustakaanya yang akan dibuat digital ataupun online.

Jika sudah seperti ini maka wajar mereka para pustakawan yang seperti itu akan menganggap, bahwa untuk membangun perpustakaan Digital, Perpustakaan Online atau katalog bersama pastinya membutuhkan biaya besar dan mahal.

ilustrasi
Padahal sebenarnya jika para Pustakawan mau belajar dan terus belajar meningkatkan kemampuan SDM mereka, maka sesungguhnya untuk membangun Perpustakaan Digital, Perpustakaan Online, bahkan katalog bersama sekalipun tidaklah Mahal.

Beberapa Pustakawan yang berada di Komunitas SLiMS di Yogyakarta dan Komunitas SLiMS di berbagai daerah lainya sudah membuktikan bahwa untuk membangun perpustakaan digital, Perpustakaan online termasuk membangun katalog bersama tidaklah mahal apalagi sampai menghabiskan banyak dana.

Hanya bermodalkan domain dan hosting, Katalog bersama sudah bisa jadi dan diakses serta dimanfaatkan oleh siapapun.

Untuk softwarenya sendiri cukup menggunakan software Open Source (GRATIS) bernama SLiMS yang bisa anda download GRATIS dan anda bisa membuat perpustakaan online dengan software SLiMS tersebut, bahkan di SLiMS juga sudah menyediakan fitur bernama UCS (Union Catalog Server).

Untuk kwalitas dari software SLiMS tersebut sudah tidak diragukan lagi karena hampir semua perpustakaan Lembaga tinggi negara mulai dari Perpustakaan DPR, Perpustakaan KPK, Perpustakaan MA, Perpustakaan MK, dan masih banyak lagi yang lainya yang sudah menggunakan software SLiMS.

Jika mereka yang masih menganggap mahal, biasanya dikarenakan perpustakaan tersebut menggunakan JASA dari pihak EXTERNAL [pihak ketiga], sehingga menjadikan biayanya mahal.

Di Era kemajuan Teknologi Informasi semaju sekarang ini, Pustakawan juga sudah SEHARUSNYA ikut mengikuti perkembangan teknologi supaya Pustakawan bisa mandiri dalam memajukan Perpustakaan yang dikelolanya.

Jadilah Pustakawan Mandiri dan Kuasai Teknologi Informasi, dengan cara itu Pustakawan bisa lebih berhemat dalam hal anggaran.

Hal ini karena sebagaimana kita tahu bahwa jika pustakawan terus ketergantungan dari perusahaan/ahli di bidang Teknologi Informasi, maka biayanya tentu akan sangat mahal.

Tips dan Saran

Khusus untuk kemampuan Teknologi Informasi untuk perpustakaan, kami sangat tidak merekomendasikan untuk mengikuti model seminar dan sejenisnya.

Karena kalau seminar dan sejenisnya itu lebih bersifat pengetahuan yang bisa anda dapatkan dengan banyak membaca.

Sedangkan kemampuan Teknologi Informasi merupakan kemampuan yang bisa lebih cepat anda dapatkan dengan model belajar langsung praktek.

Terkait khusus pengembangan kemampuan sistem informasi perpustakaan digital, kami merekomendasikan untuk rajinlah mengikuti Pelatihan Komunitas SLiMS di berbagai daerah di Indonesia, atau komunitas sejenis lainya [tidak harus SLiMS], yang selalu berbagi tentang kemajuan-kemajuan terbaru khususnya dibidang pemanfaatan Teknologi Informasi untuk perpustakaan.

Selain itu bisa juga dengan mengikuti group atau komunitas yang membahas terkait dengan pemanfaatan TI untuk Perpustakaan.

Singkatnya JANGAN BANYAK CARI ALASAN! untuk menutupi kemalasan diri anda sebagai seorang pustakawan. Kurangi mengikuti acara-acara yang hanya bersifat ceremonial yang terlalu banyak teori sehingga sulit dipraktekan.

Untuk meningkatkan kemampuan TI, perbanyaklah membaca buku-buku, browsing google, dan lain-lain di bidang TI yang bersifat PRAKTEK.

Karena kemampuan di bidang TI hanya bisa dikuasai lebih cepat ketika sering baca, PRAKTEK dan PRAKTEK, baca lagi, PRAKTEK lagi, dan seterusnya.

Redaksi

Labels:

Sunday, March 5, 2017

GO READ, AKSI BELA Budaya Baca!

Dunia Perpustakaan | Jika melihat kondisi minat baca di Indonesia, yang ada pastinya hanya kata keprihatinan yang bisa kita rasakan.

Dimana negara kita Indonesia, penduduknya berada diurutan ke 60 dari 61 negara dalam rangking budaya baca.

Hal tersebut diperparah lagi bahwa, minat baca yang begitu rendah tapi penduduknya dikenal paling cerewet di dunia.

(Baca juga: Minat Baca Rendah Tapi Cerewet Banget!)

Tidak heran jika orang Indonesia begitu mudah diprovokasi, dan jadi sasaran empuk untuk penyebaran Hoax, dan informasi sampah lainya.

Namun tentunya, kata "prihatin" tidaklah cukup untuk merubah semuanya itu menjadi lebih baik, jika kita hanya berdiam diri saja. Apalagi jika kita justru menjadi bagian dari "konsumsi hoax", tentunya itu akan memperburuk keadaan.

Yang harus kita lakukan tentunya dengan melakukan perubahan yang positif dalam mendukung kampanye budaya baca.

Hal ini juga yang dilakukan oleh Eko Cahyono dkk yang baru-baru ini meluncurkan Go READ.

Kalau melihat logonya, kesan yang kita lihat seperti logo "GoJek".

Namun ini bukanlah ojek online sebagaimana GoJek, melainkan gerakan untuk sebarkan budaya baca.

GO READ ini merupakan sebuah gerakan yang dilakukan oleh FKTBM (Forum Komunikasi Taman Bacaan Masyarakat) Malang Raya.

Mereka bukanlah para pustakawan apalagi pustakawan yang sudah PNS, melainkan hanyalah sekumpulan relawan yang berasal dari anggota FKTBM Malang Raya.

Tujuan mereka tentunya tak lain hanya ingin menjadi bagian dari misi yang sangat mulya, yaitu untuk memberikan fasilitas dan memobilisasi bahan bacaan bagi masyarakat.

Dalam sebuah akun youtube Om Sam, dirinya menuliskan bahwa, dirinya dan teman-teman relawan, awalnya hanya berfikir, bagaimana agar koleksi perpustakaan masyarakat atau TBM bisa memperoleh buku dengan mudah dan saling menukarkan bukunya dengan TBM lain.

Berawal dari keinginan mulya tersebut, akhirnya mereka membuat FKTBM dan mencoba menjawab keluhan teman-teman pengelola TBM yang kekurangan buku.

Pada tanggal 17 Mei 2016 Om San berani deklarasikan berdirinya FKTBM Malang Raya, yang saat itu dibantu oleh Eko Cahyono untuk memperbanyak anggota.

Selanjutnya Om San juga mendirikan BANK BUKU yang tujuannya mengumpulkan sumbangan buku dari masyarakat. Buku yang terkumpul rencana kita bagikan ke anggota FKTBM Malang Raya dengan cara meminjam.

Tidak berhenti sampai disitu saja, pada tanggal 6 Nopember 2016, lima bulan setelah FKTBM berdiri Om San bersama teman-temanya kemudian meresmikan GO READ.

Tujuan dibentuknya GO READ yaitu untuk memudahkan masyarakat yang ingin menyumbang buku, karena tinggal telepon, maka buku akan diambil oleh para relawan GO READ.

Tidak hanya mengambil buku dari para donatur buku, GO READ juga memfasilitasi kemudahan TBM dalam bertukar koleksi, sehingga mengurangi kejenuhan pembaca yang pada umumnya anak-anak.

Menurut Om San, dengan terbentuknya GO READ ini sekaligus bisa mewujudkan impianya untuk membangun "inter small library loan by collection.

Menurutnya, TBM adalah potensi besar dalam memajukan minat baca, jangan sampai pemustaka jenuh dan enggan membaca karena koleksinya hanya itu-itu saja.

Salah satu pesan Om San untuk seluruh masyarakat di Indonesia, khususnya kepada anda yang peduli terkait kemajuan budaya baca di Indonesia,
"So, ayo bersama peduli minat baca, SAYA TAK PEDULI DENGAN HASIL SURVEY MINAT BACA DI INDONESIA, SAYA HANYA PEDULI BAGAIMANA MEMBANGUN MINAT BACA SECARA EFISIEN. Kalau ada pilihan lebih murah mengapa harus pilih yang mahal?!", ucap Om San melalui Channels Youtubenya.
Sebagai bahan tambahan, anda juga perlu tahu, apa saja kegiatan dan tugas dari para relawan GO READ?

Dikutip dari blog resminya fktbm-malangraya.or.id, tugas para relawan GO READ diantaranya yaitu sebagai berikut,

Tugas Relawan GO READ

  1. Relawan Go Read bertugas mengambil bahan bacaan ke rumah donatur/penyumbang. Bahan bacaan terdiri dari buku, majalah, koran bekas, brosur, alat permainan edukatif.
  2. Relawan Go Read bertugas menyerahkan bahan bacaan yang diambil dari donatur/penyumbang ke Bank Buku
  3. Relawan Go Read bertugas mengantarkan bahan bacaan dari Bank Buku ke TBM yang telah ditentukan
  4. Relawan Go Read bertugas mencatat pinjaman bahan bacaan dari Bank Buku ke TBM dengan peminjaman selama 1 (satu) bulan. Relawan Go Read harus memiliki kontak person TBM yang dituju untuk mempermudah komunikasi. Jika TBM tersebut ingin meminjam lebih dari 1 (satu) bulan, maka harus ada kesepakatan dengan Relawan Go Read dahulu.
  5. Relawan Go Read bertugas menarik kembali bahan bacaan yang dipinjam TBM selama 1 (satu) bulan untuk dikembalikan lagi ke Bank Buku.
  6. Relawan Go Read bertugas membantu pertukaran koleksi antar TBM dengan catatan tersendiri (tidak tercampur dengan catatan Bank Buku)
  7. Relawan Go Read bertugas meminjamkan Koleksi Pribadi atau Koleksi TBM yang dimiliki untuk dipinjamkan ke lembaga sekitar, misalnya Panti Asuhan, Remaja Masjid, Karang Taruna, PAUD, TK, Posyandu atau kumpulan orang yang membutuhkan bacaan.
  8. Relawan Go Read bertugas menguatkan keinginan/memotivasi kepada pengelola TBM lain untuk tetap semangat dalam menumbuhkan minat baca
  9. Relawan Go Read bertugas membantu masyarakat yang ingin mendirikan TBM, supaya tumbuh TBM baru di Malang Raya
  10. Relawan Go Read bertugas buka lapak atau baca di tempat atau perpustakaan keliling baik secara perorangan atau bersama relawan Go Read lain sesuai kesepakatan bersama. Lokasi buka lapak dapat dibuka di area Car Free Day, Lomba, Acara bersih desa, pameran buku, acara bedah buku, di posyandu, di PAUD, di stadion dan ditempat-tempat yang dirasa perlu untuk buka lapak.
  11. Relawan Go Read dibekali dengan brosur tentang ketentuan peminjaman bahan bacaan dari Bank Buku untuk dijelaskan kepada TBM yang dituju.
  12. Relawan Go Read harus mentaati peraturan lalu lintas, menggunakan helm SNI, memiliki SIM C untuk kendaraan roda 2 dan SIM A untuk kendaraan roda empat
  13. Relawan Go Read didasari semangat kepedulian, komitmen menumbuhkan minat baca, dan berjiwa sosial.
  14. Relawan Go Read tidak digaji, tidak disediakan uang lelah, uang makan, uang saku harian, uang BBM maupun uang tips.
  15. Relawan Go Read memperoleh kartu anggota yang bentuk dan fungsinya sama dengan kartu anggota FKTBM
  16. Relawan Go Read yang diberi sumbangan pakaian layak, sepatu, tas dan alat tulis dari masyarakat harap dikumpulkan di Bank Buku untuk diserahkan kepada komunitas sosial lainnya guna disalurkan kepada pihak yang membutuhkan

MOTTO GO READ

Relawan Go Read diharapkan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pembangunan minat baca di Malang Raya, karena motto Go Read adalah:

"BERBAGI BUKU BERBAGI ILMU - BERBAGI BACAAN BERBAGI PENGETAHUAN"

Jika anda tertarik ingin bergabung dan menjadi relawan GO READ, anda juga bisa mendaftar dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut,

Syarat Menjadi Relawan GO READ

  1. Minimal berijazah SMP
  2. Memiliki Kendaraan sendiri
  3. Sehat Jasmani dan Rohani (jika difabel harap menyesuaikan sendiri kendaraannya)
  4. Berjiwa sosial
  5. Komitmen dan peduli terhadap minat baca
  6. Tidak menuntut gaji, honor atau uang lelah
  7. Tidak menuntut uang BBM atau uang bensin
  8. Tidak menuntut uang makan, uang minum atau pun uang saku harian
  9. Taat lalu lintas, menggunakan helm SNI, memiliki SIM C untuk pengendara roda 2 dan SIM A untuk pengemudi mobil.
  10. Sanggup mengikuti pertemuan evaluasi yang dijadwalkan melalui grup WA
  11. Untuk tempat menyimpan buku, relawan diperbolehkan menggunakan kontainer plastic ukuran 30 liter - 50 liter, menggunakan kardus bekas air minum dalam kemasan, menggunakan stereofoam box, menggunakan obrok, menggunakan tas ransel, menggunakan karung maupun saran penyimpan yang aman dan tidak mengganggu selama perjalanan.
Beberapa relawan sudah bertugas di beebrapa wilayah, dan sebagian yang lainya belum ada relawan dan anda bisa ikut berkpntribusi disana.

Berikut ini merupakan data-data dan sekaligus contact person para relawan di masing-masing wilayah,

RELAWAN GO READ SAAT INI

  1. Wilayah Kota Malang Utara dan sekitarnya - MULYONO (HP 085 646 375 719)
  2. Wilayah Kota Malang Tengah dan sekitarnya - MOH. RUKHAN (HP 081 233 585 535)
  3. Wilayah Kota Malang Selatan dan sekitarnya - MANSYUR (HP 081 216 192 712)
  4. Wilayah Kota Malang Timur dan sekitarnya - SUNARKO (HP 085 100 670 554)
  5. Wilayah Kota Batu dan sekitarnya - FERY (HP 082 334 957 957)
  6. Wilayah Dau dan sekitarnya - JIMY (HP 081 555 108 7)
  7. Wilayah Jabung dan sekitarnya - EKO CAHYONO (085 646 455 384)
  8. Wilayah Jabung dan sekitarnya - FACHRUL ALAMSYAH ( 089 800 838 00)
  9. Wilayah Pakis dan sekitarnya - ANDIK (HP 082 257 903 071)
  10. Wilayah Tumpang dan sekitarnya - TANJUNG (HP 081 333 325 225)
  11. Wilayah Poncokusumo dan sekitarnya - IMRON (HP 082 335 504 445)
  12. Wilayah Singosari dan sekitarnya - SANTOSO (HP 081 235 707 676)
  13. Wilayah Singosari dan sekitarnya - AFIF (HP 085 748 113 464)
  14. Wilayah Lawang dan sekitarnya - SUNDOKO (HP 081 216 190 337)
  15. Wilayah Turen dan sekitarnya - YOGA (HP 085 749 657 241)
  16. Wilayah Gondanglegi dan sekitarnya - ACHMAD (HP 085 259 263 019)
  17. Wilayah Bantur dan sekitarnya - MUZAKI (HP 085 646 230 009)
  18. Wilayah Kepanjen dan sekitarnya - ADIT (HP 081 554 814 359)
  19. Wilayah Ngantang dan sekitarnya - EYANG WIWIK ( 082 143 179 426)
  20. Wilayah Pakisaji dan sekitarnya (belum ada)
  21. Wilayah Wagir dan sekitarnya (belum ada)
  22. Wilayah Dampit dan sekitarnya (belum ada)
  23. Wilayah Bululawang dan sekitarnya (belum ada)
  24. Wilayah Pujon dan sekitarnya (belum ada)

Aktivitas dan dokumentasi GO READ



Relawan siap berangkat mengambil buku sumbangan dan mengantar buku sumbangan ke TBM di Malang Raya. |gambar: fktbm-malangraya.or.id


Memilah buku di BANK BUKU dan siap diedarkan melalui GO READ |gambar: fktbm-malangraya.or.id


Di Belakang kontainer terdapat stiker dengan no HP milik relawan yang bisa dihubungi oleh masyarakat |gambar: fktbm-malangraya.or.id

Video GO READ



Dari penjelasan terkait dengan GO READ diatas, sudah saatnya memamng kita tidak hanya DIAM saat melihat data bahwa minat baca Indonesia rendah, namun jauh lebih penting adalah, APA YANG BISA KITA LAKUKAN supaya bisa berperan dan menjadi bagian untuk terus memacu dan memompa semangat budaya baca masyarakat di Indonesia!

STOP saling cela dan sibuk menghina di sosial media, mari bersatu padu sebarkan virus-virus budaya baca ke penjuru pelosok Indonesia, dengan cara dan sesuai kemampuan kita masing-masing.

Bagi masyarakat yang hendak menyumbang buku dapat menghubungi
  • Santoso Mahargono (HP 081 235 707 676)
  • Eko Cahyono (HP 085 646 455 384).
Buku yang sudah diambil dari penyumbang lalu dikumpulkan ke Bank Buku.

Sebarkan tulisan ini agar semakin banyak orang terinspirasi dan meniru kebaikan yang sudah mereka lakukan.

Labels: