<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

http://duniaperpustakaan.com

Sorry for the inconvenience…

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service
Dunia Perpustakaan | Informasi Lengkap Seputar Dunia Perpustakaan: January 2020

Monday, January 27, 2020

Hasil Riset di AS, Prancis, Jerman: Orang yang Sedikit Tahu (Malas Baca), Biasanya Banyak Bicara!

Dunia Perpustakaan | Jika anda membaca tulisan ini, mungkin anda perlu juga membaca tulisan kami sebelumnya yang berjudul "Minat Baca Rendah, Tapi Cerewet Banget! Itulah Netizen Indonesia?".

Pada tulisan tersebut memang kami sertai data, namun memang belum disertai dengan data hasil riset.

Nah, tulisan yang ini setidaknya sebagai penguat atas tulisan sebelumnya tersebut, dimana kalau dalam tulisan ini merupakan sebuah hasil riset yang sudah dilakukan oleh Pew Research Center yang juga sudah diterbitkan di jurnal Nature di Amerika Serikat.

Hasil riset ini juga sudah pernah dipublikasikan oleh media ternama New York Post beberapa waktu lalu. Bahkan menggunakan judul "Stupid People ...".

Perlu anda ketahui bahwa riset tersebut dilakukan dengan cara menggunakan makanan yang sudah dimodifikasi secara genetik oleh para peneliti.

Makanan tersebut oleh para ahli di bidangnya sudah diteliti dan dibuktikan bahwa makanan tersebut masuk kategori makanan yang AMAN DIMAKAN dan memiliki BANYAK MANFAAT untuk tubuh.

Setelah itu, para peneliti ini memberikan makanan yang sudah dimodifikasi secara geentik tersebut diberikan kepada masyarakat di Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman.

Hasilnya, ternyata hanya sekitar 37% yang menyatakan jika makanan tersebut memang aman untuk dikonsumsi dan baik untuk tubuh karena mereka sudah banyak baca dan mencari tahu terkait makanan tersebut sehingga mereka mengetahui manfaat yang terkandung dalam makanan tersebut.

(Baca juga: Kurangi Cerewet di Sosial Media, Perbanyaklah Baca Buku!)

Perlu anda ketahui juga bahwa dalam riset ini, para peneliti juga meminta para partisipan untuk memberikan peringkat terkait dengan pengetahuan mereka tentang masalah ini dan melakukan tes terhadap PENGETAHUAN LITERASI para patisipan tersebut.

ilustrasi | medium.com
Tak tanggung-tanggung, para peneliti melakukan penelitian ini dengan menggunakan partisipan dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman untuk memaksimalkan tingkaa kearutanya.

Dari hasil ini, yang dianggap sangat mengejutkan yaitu disimpulkan bahwa para partiisipan yan memliki pengetahuan terbatas terkait dengan makanan tersebut memiliki pendapat yang jauh berbeda dengan para ahli, yang menganggap makanan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi dan tidak baik untuk tubuh.

Bahkan atas hasil riset ini, para peneliti kemudian mengambil kesimpulan dan menyebut bahwa orang-orang tersebut dikategorikan sebagai orang yang menderita sebuah gejala yang mereka sebut 'illusion of knowledge'.

Pendapat Lebih Sering Jauh dari data

Dari hasil riset ini, para ahli juga membuat kesimpulan jika saat ini banyak orang yang lebih suka berpendapat namun jauh dari data dan kebenaran. Mereka lebih suka dengan pendapat pribadi yang seringkali tak disertai data yang benar. Dan hal ini biasanya diakrenakan mereka MALAS MEMBACA dan lebih suka langsung ASAL BICARA mendahulukan pendapat mereka.

Banyaknya masyarakat yang saat ini seperti hasil riset diatas, membuat sebuah buku berjudul "The Death of Expertise" atau Matinya Kepakaran yang ditulis oleh Tom Nicholls jadi ramai dibicarakan dan diajdikan bahan diskusi di beberapa negara.

Bagaimana dengan masyarakat di Indonesia? :-)


Labels:

Sunday, January 26, 2020

Najwa Shihab Terpilih Kembali jadi Duta Baca 2020 dan Harapan Pejuang Literasi di Indonesia

Dunia Perpustakaan | Duta Baca Indonesia 2020 | Secara resmi Perpustakaan Nasional mempublikasikan melalui website resminya bahwa Najwa Shihab dipilih kembali menjadi Duta Baca Indonesia 2020.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional usai keduanya menandatangani kembali kesepakatan kerja sama (memorandum of understanding/MOU) di Ruang Teater Gedung Layanan Perpustakaan pada Kamis, (23/1).

Dengan dilakukanya kesepakatan MOU ini sekaligus menegaskan dan konsistensi Najwa Shihab untuk didaulat menjadi Duta Baca Indonesia yang kelima sejak dirinya dijadikan Duta Baca Indonesia di tahun 2016 yang lalu.

Salah satu alasan Najwa Shihab kembali dijadikan Duta Baca Indonesia 2020 yaitu terkait dengan Keseriusan Najwa Shihab sebagai Duta Baca yang sanggup bahkan bisa dikatakan sangat berpengaruh untuk meningkatkan angka kegemaran membaca masyarakat Indonesia.

Tak hanya itu saja, dengan didaulatnya Najwa Shihab menjadi Duta Baca Indonesia, seorang Najwa Shihab begitu giat dan sungguh-sunbgguh untuk mempromosikan, mendukung, bahkan melakukan aksi nyata melalui program-program acaranya di TV Nasional yang mengangkat isu literasi.

Hal ini tentunya sangat menginspirasi dan memotivasi serta memberikan semangat baru untuk para pejuang literasi di berbagai daerah yang selama ini kurang terexpose.

Bahkan kami atas nama redaksi duniaperpustakaan.com juga merasakan sendiri reaksi dari para pejuang literasi di berbagai daerah, dimana sejak Najwa Shihab gemar melakukan peliputan hingga mengundang khusus para pejuang literasi di acaranya "Mata Najwa", banyak sekali pejuang literasi yang meminta bantuan buku kepada kami untuk bisa memulai ingin mendirikan sudut baca, TBM di kampung-kampung mereka.

Najwa Shihab dan Kepala Perpustakaan Nasional usai menandatangani MoU | gambar: perpussnas.go.id
Singkatnya, dengan terpilihnya Najwa Shihab menjadi Duta baca Indonesia 2020 ini, kita sangat berharap supaya Najwa Shihab terus kampanyekan dan perjuangkan gerakan literasi di Indonesia.

Harapan Pejuang Literasi di Indonesia

Salah satu kebutuhan yang teramat sangat dibutuhkan oleh para pejuang literasi di berbagai daerah di Indonesia saat ini yaitu masih begitu sulitnya mendapatkan bantuan BUKU GRATIS untuk para pejuang literasi di daerah, termasuk di perpustakaan desa, perpustakaan sekolah, dan seterusnya.

Kami atas nama redaksi duniaperpustakaan.com juga berharap kepada Perpustakaan Nasional supaya benar-benar responsive atas banyaknya permintaan buku yang sudah masuk ke Perpustakaan Nasional.

Dimana saat kami mempublikasikan tulisan terkait dengan "Cara Mendapatkan Bantuan Buku dari Perpustakaan Nasional", sudah dibaca hingga puluhan ribu kali dan sudah dishare hingga 18,5 ribu kali (saat tulisan ini dimuat) dan terus bertambah setiap harinya.

Kami juga menerima pesan melalui WhatsApp kami hingga ratusan yang belum semuanya kami balas, yang isinya nyaris rata-rata meminta bantuan buku untuk perpustakaan/TBM mereka.

Bahkan tak sedikit yang menyampaikan kekecewaan mereka yang sudah bertahun-tahun mengajukan buku ke perpustakaan nasional namun sama sekaai tak hanya tidak menerima bantuan buku, bahkan untuk mendapatkan balasan atas proposal yang mereka kirim juga tidak ada balasan yang jelas.

Program pengiriman buku GRATIS melalui Pos Indonesia juga mohon untuk bisa diaktifkan kembali. Hal ini untuk memudahkan para donatur buku yang sudah berkontribusi kirim buku mereka untuk TBM di berbagai daerah negeri ini.

Ingatlah juga bahwa para pegiat literasi di daerah nyaris semuanya tak pernah meminta gaji sebagaimana para PNS, pejabat, hingga menteri.

Mereka hanyalah pejuang literasi yang hanya punya keinginan dan tujuan yang tulus, supaya masyarakat di daerah punya akses buku an literasi, sehingga mereka punya hak yang sama untuk mendapatkan pengetahuan yang luas melalui buku-buku yang mereka baca.

Pihak Perpustakaan Nasional dan semua pihak terkait lainya, mohon untuk jangan mempersulit perjuangan mereka para pejuang literasi, dimulai dari akses buku-buku gratis untuk mereka.

Semga saja melalui momentum dipilihnya kembali najwa Shihab menjadiu Duta Baca Indonesia 2020 ini, Najwa Shihab juga mampu dan bisa mendengarkan keluh kesah para pegiat literasi di daerah sebagaimana yang kami utarakan diatas.

Jika memang Perpustakaan Nasional ada kendala terkait dengan minimnya anggaran buku-buku gratis untuk para pejuang literasi di daerah dan masalah lainya, mohon untuk tetap memberikan balasan dan tanggapan atas setiap proposal yang sudah dikirimkan oleh pejuang litrasi di berbagai daerah kepada pihak Perpustakaan nasional.

Labels:

Saturday, January 25, 2020

Lowongan Kerja Pustakawan di Universitas Prasetiya Mulya

Universitas Prasetiya Mulya | gambar: google image
Dunia Perpustakaan | Lowongan Pustakawan | Informasi terbaru terkait Lowongan Kerja Pustakawan datang dari Universitas Prasetiya Mulya.

Universitas Prasetiya Mulya merupakan institusi pendidikan yang didalmnya menawarkan program pendidikan gelar dan pelatihan yang ada di bidang bisnis dan manajemen sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan komunitas bisnis dan kompetensi pelaku bisnis di Indonesia.

Saat ini Universitas Prasetiya Mulya sedang membutuhkan staff untuk ditempatkan di perpustakaan.

Kualifikasi

  1. S1 Ilmu Perpustakaan
  2. Usia 24 - 30 th
  3. Pengalaman kerja 1-2th
  4. Mahir menggunakan Ms.Office
  5. Familiar dgn koleksi digital
  6. Dapat menggunakan berbagai aplikasi utk promosi perpustakaan
  7. Familiar dengan sosmed
  8. Mampu melakukan presentasi utk Literasi informasi
  9. Pernah menggunakan atau menjadi admin Learning Management System
  10. Mampu beradaptasi utk kerja secara tim
  11. Dapat menggunakan UDC
  12. Dapat melakukan shelving
  13. Dapat melayani pemustaka dengan ramah.
  14. Memahami dan mengerti alur yang ada di perpustakaan
Jika anda tertarik, silahkan untuk segera mengirimkan lamaran melalui Email : selection@pmbs.ac.id

Universitas Prasetiya Mulya

Alamat: Cilandak Barat, RT.14/RW.6, Jl. R.A.Kartini, RT.14/RW.6, Cilandak Bar., Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12430

Labels:

Tuesday, January 21, 2020

Becak Pustaka ini Siap Melayani Warga Kota Medan

Dunia Perpustakaan | Becak Pustaka | Sering kami sampaikan bahwa "Kebaikan itu Menular dan Wajib Ditularkan", sebagaimana setiap hari orang-orang yang kurang baik diluar sana masih banyak menyebarkan kabar bohong, hoax dan fitnah, maka orang-orang baik sewajibnya ikut membantu share kebaikan, supaya kebaikan itu menular.

Salah satu kabar baik ini datang dari sebuah yayasan non profit yang secara khusus bergerak pada bidang pendidikan politik, sosial kemanusiaan, kesehatan dan lingkungan, yang baru-baru ini meluncurkan "Becak Pustaka" di kota Medan, tepatnya di Taman Ahmad Yani Medan, Minggu (19/1/2020).

Sebagaimana dikutip dari tribun-medan.com (19/1/2020), peluncuran "Becak Pustaka" tersebut  tak hanya dihadiri pihak Yayasan Turun Tangan saja, melainkan dihadiri juga oleh perwakilan dari Pojok Media, Coin A Chance (CAC) Medan, Medan Youth Forum, dan Immedia. Kehadiran mereka tentunya untuk mendukung kegiatan yang sangat positif tersebut.

Diciptakanya Becak Pustaka di kota Medan ini, menurut Muhammad Azka selaku Ketua Project Program Becak Pustaka ini yaitu, agar anak gemar membaca sejak dini.  Azka berpendapat bahwa saat ini banyak anak mengalami penurunan dalam minat membaca.

"Becak Pustaka ini hadir melihat dari permasalahan sekitar dimana minat baca anak-anak menurun dan lebih memilih bermain dengan gadget ketimbang membaca buku. Disini Turun Tangan memikirkan bagaimana agar minat baca ya salah satunya dengan cara seperti ini," kata Azka.

Dalam kesempatan tersebut, Azka juga menjelaskan bahwa kegiatan dari Becak Pustaka ini akan dilaksanakan di setiap minggunya dengan membawakan buku-buku yang bersumber dari para donasi para relawan.

Dalam acara tersebut, tak hanya sebaas menyediakan buku saja, namun pihak penyelenggara juga membuat acara lain seperti mewarnai, bernyanyi, dan membaca yang semua kegiatan tersebut sangat didukung oleh orang tua yang anaknya senang atas diadakanya acara tersebut.

Salah satu peserta bernama Aufar Afri, yang merupakan Ibu dari seorang anak yang hadir menyatakan jika dirinya menyambut baik dengan adanya Becak Pustaka ini. Ia menuturkan bahwa program ini sebagai solusi mewadahi anak-anak untuk gemar membaca.

"Ini positif sekali untuk menambah wawasan anak dan mengalihkan dunia anak dari gadget ke dunia membaca. Karena kita tahu gadget saat ini sangat menguasai dunia anak, jadi harus segera diminimalisir," tuturnya.

Suasana saat diluncurkanya Becak Pustaka di kota Medan | gambar: tribun-medan.com
Tak hanya orang tua, komunitas Pojok Baca di kota Medan juga ikut senang dan mendukung adanya program Becak Pustaka ini.

Salah satu perwakiland ari Pojok Baca bernama Reza mengungkapkan,  bahwa Becak Pustaka ini sebagai satu diantara bentuk dalam giat berliterasi.

"Program ini patut disyukuri oleh warga kota Medan karena semakin banyak ruang produktif dalam literasi. Adanya Becak Pustaka ini juga membuat akrab kembali anak-anak untuk membaca buku secara fisik," ungkapnya.
Becak Pustaka saat launching di Yayasan Turun Tangan Medan | gambar: turuntangan.id

Diharapkan dengan adanya Becak Pustaka ini, semoga minat baca di kota Medan semakin meningkat.
Semoga saja dengan adanya Becak Pustaka ini juga bisa jadi inspirasi untuk yayasan, kelompok masyarakat, komunitas, hingga instansi terkait, bahkan pihak pribadi yang ikut tergerak untuk melakukan hal yang sama di daerah masing-masing, walaupun dengan format yang berbeda, namun dengan misi yang sama, yaitu menjadi bagian dari kegiatan mengkampanyekan budaya baca di sekitar kita.

Semoga!

Labels: ,

Monday, January 20, 2020

Perpustakaan ini Pinjamkan Berbagai Barang Keperluan Warga

Dunia Perpusstakaan | Saat ini memang semakin banyak orang memiliki ide-ide baru, yang mungkin belum terikirkan oleh banyak orang. Kalaupun sudah ada yang memikirkan hal tersebut, namun tak semua orang berani mewujudkan ide dan pemikiranya tersbut.

Hal ini juga yang mungkin bisa kita lihat dari keberadaan perpustakaan bernama "Library of Things" yang berlokasi di London. Dimana saat kita berfikir bahwa perpustakaan adalah tempat orang untuk meminjam buku, namun perpustakaan di London ini justru meminjamkan berbagai macam jenis barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.

Beberapa barang tersebut merupakan barang yang sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bor listrik, pemotong rumput, teleskop,tangga, bor listrik, kamera, gitar, alat tukang, tenda, perlengkapan traveling, dan lain-lainya.

Inisiator atas perpustakaan ini merupakan 3 sahabat baik bernama Emily Jewell, Joe Duggan, dan Margaret Adjaye.

Mereka memulai ide ini sejak mereka mendirikan perpustakaan yang sama di Berlin dan Toronto yang kemudian mereka kembangkan di London, yang ternyata mendapatkan respond yang positif dari masyarakat. Luar biasanya, dalam waktu 18 bulan, mereka sudah melayani lebih dari 1000 transaksi peminjaman di perpustakaan tersebut.

Perpustakaan yang mereka dirikan ini menyediakan lebih dari 400 benda yang dipinjamkan, yang mereka simpan di kontainer pengiriman.

Dengan adanya perpustakaan ini, masyarakat sangat terbantu karena mereka dalam menggunakan alat-alat yang ahrganya lumayan mahal, mereka idak perlu beli namun bisa berhemat dengan cara meminjam di perpustakaan tersebut.

Hal ini sangat sejalan dengan tagline dan motto dari perpustakaan ini yaitu "Meminjam Lebih Baik daripada Membeli", sebagaimana dikutip dari website resmi mereka libraryofthings.co.uk.

Untuk masyarakat yang ingin bergabung dan bisa meminjam barang di perpustakaan ini cukup mudah.

Masyarakat bisa pinjam berbagai macam barang disini | gambar: libraryofthings.co.uk
Masyarakat hanya melakukan pendaftaran jadi anggota secara online di www.libraryofthings.co.uk. Setelah melakukan pendaftaran, selanjutnya masyarakat bisa ngecek produk apa saja yang tersedia yang tidak sedang dipinjam, yang dalam katalognya tersebut juga disertai detail spesifik dari produk tersebut, lengkap dengan disertai biaya sewanya.

Daftar baang yang bsia dipinjam disertai biaya sewanya | gambar: libraryofthings.co.uk
Perpustakaan ini memiliki tiga misi utama yaitu terjangkau dan nyaman untuk siapa saja, bermanfaat untuk masyarakat, komunitas dan tetap ramah lingkungan. Jika ketiga misi etrsebut diatas etrcapai, maka capaian utama dari misi perpustakaan ini yaitu supaya amsayrakat di sekitar bisa  memaksimalkan penggunaan bersama dan membatasi produk konsumsi sehingga berakibat boros.

Para inisiator dan tim dari perpustakaan ini sangat rajin melakukan promosi misi mereka ini, tujuanya supaya semakin banyak perpustakaan semacam ini di ebrbagai daerah, supaya masayrakat sekitar juga bisa merasakan manfaat dari keberadaan perpustakaan Library of Things ini.

Tahun 2021, Perpustakaan ini sudah membuat rencana untuk membuka sembilan cabang baru di London dengan cara merangkul perpustakaan lain atau perumahan untuk bekerja sama.

Labels:

Saturday, January 18, 2020

Lowongan Pustakawan di Universitas Bunda Mulia Cabang Serpong

Dunia Perpustakaan | Informasi lowongan kerja pustakawan yang kami muat disini berasal dari berbagai sumber, mulai dari informasi teman, group di medsos, dari internet, hingga dari institusi/lembaga/sekolah/kampus, dll.

Berikut informasi lengkapnya, terkait dengan lowongan kerja pustakawan di Universitas Bunda Mulia Cabang Serpong,

Kualifikasi Umum

  1. Usia maksimal 30 tahun
  2. Mampu bekerja secara multi tasking dan bekerja dalam tim (team player)
  3. Menguasai Microsoft Office, internet, dan mampu berbahasa Inggris (min.pasif)

Kualifikasi Khusus

  1. Pendidikan minimal S1 (Jurusan Ilmu Perpustakaan)
  2. Memiliki pengalaman minimal 1 tahun di bidang yang sama
  3. Memiliki kemampuan administrasi dan pelayanan yang baik
  4. Penempatan : UBM Serpong
Bagi yang berminat, dapat mengirimkan CV dan dokumen pendukung lainnya ke :


ilustrasi : ubm.ac.id

UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Jl. Jalur Sutera Barat Kav. 7-9Alam SuteraTangerang, Banten,15143

Catatan
Untuk informasi lowongan kerja pustakawan di Universitas Bunda Mulia cabang Kampus Serpong ini kami dapatkan dari lokerjos.site yang kemudian saat kami hubungi ke pihak kampus, langsung disuruh untuk menghubungi ke pihak HRDnya.

Labels:

Wednesday, January 15, 2020

Cara Menjadi Kontributor Tulisan di duniaperpustakaan.com

Dunia Perpustakaan | Sebelumnya terima kasih banyak kepada pembaca duniaperpustakaan.com yang selalu support kami untuk membaca dan share tulisan kami.

Kami tidak menyangka, duniaperpustakaan.com yang tadinya hanya sebuah blog yang dibuat karena keterbatasan dan sulitnya mendapatkan referensi terkait bidang dunia perpustakaan saat menjadi mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan (2003 yang lalu), kini pengunjungnya semakin banyak dan terus bertambah.

Setelah beberapa waktu lalu sempat terhenti hingga sekian  tahun dan jarang update, mudah-mudahan sekarang dan seterusnya bisa sering update terus.

Karena banyaknya pertanyaan terkait dengan, "Bagaimana caranya agar bisa kirim tulisan di duniaperpustakaan.com?", sebenarnya kami sudah pernah membuka peluang untuk kontributor yang berperan untuk mengirimkan tulisanya ke redaksi.

Bahkan kontributornya dulu sudah mencapai ratusan. Namun dari ratusan tersebut yang aktif hanya beberapa saja, yang kemudian saat itu server hosting sering down, akhirnya kita lakukan penghentian sementara.

Dengan berjalanya waktu, akhirnya kami memutuskan untuk hostingnya sekarang kami gunakan platform blogger saja agar lebih simple dan memudahkan kontributor saat kirimkan tulisanya.

Mulai sekarang kami membuka kesempatan untuk mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan (JIP), dosen JIP, pustakawan, dan pegiat literasi yang suka menulis, silahkan bisa berkontribusi untuk mengirim tulisan untuk dipublikasikan di duniaperpustakaan.com.

Alasan Kenapa Menulis di duniaperpustakaan.com?


Pengunjung duniaperpustakaan.com setiap harinya ribuan bahkan terkadang bisa mencapai puluhan ribu dalam sehari. Ini artinya memberikan peluang agar tulisan anda banyak dibaca dan memberikan banyak manfaat untuk pembaca.


Kami menekankan  bahwa untuk menulis banyak sekali caranya (tidak harus disini). Anda bisa menulis di medsos seperti di facebook, twitter,  blog pribadi, media cetak, dll.

Namun jika anda menulis di akun medsos anda, mungkin pembaca hanya mereka yang ada di list pertemanan anda, namun jika disini, pembaca anda rata-rata adalah mereka para mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan, Pustakawan, pegiat literasi, yang memungkinkan akan tertarik dan mendapatkan manfaat langsung dari apa yang anda tulis.

Apalagi saat anda menulis disini, kami akan membantu untuk share di akun  FB kami yang saat ini sudah mencapai 19K follower dan masih terus bertambah setiap harinya. Sehingga tulisan anda berpeluang untuk dilike dan dishare oleh pembaca setia kami.



Jika anda bingung mau nulis tentang apa?

Mungkin berikut ini bisa kami rekomendasikan berdasarkan pprofesi anda saat ini sebagai apa?

Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan

Untuk mahasiswa Jurusann Ilmu Perpustakaan, anda bisa memulainya dengan kirim tulisan hasil tugas kuliah anda, skripsi, Tugas Akhir, Opini, dll selama masih terkait di bidang dunia perpustakaan.

Jika anda mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan, pastinya bisa merasakan bagaimana sulitnya mendapatkan referensi bacaan saat anda mendapatkan tugas untuk membuat makalah di bidang perpustakaan.

Hal tersebut dikarenakan memang masih minimnya tulisan-tulisan di bidang dunia perpustakaan yang dishare di internet. Kalaupun ada, biasanya punya penulis "itu-itu saja".

Kondisi hal tersebut tidak akan terjadi jika mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan di seluruh Indonesia ramai-ramai mempublikasikan tulisan tugas kuliahnya tersebut di internet, maka semuanya akan saling menguntungkan.

Referensi jadi semakin banyak, sehingga akan menambah dan memperluas wawasan kita. 

Diluar itu, kita juga bisa mengontrol dan mengecek sebuah karya tulisan tersebut, apakah hanya hasil plagiat, atau benar-benar karya sendiri.

Selain itu, dengan rajin menulis sejak mahasiswa, dan tulisan anda banyak menginspirasi dan banyak jadi referensi, maka diharapkan saat anda melamar kerjaan jadi pustakawan, anda akan lebih dimudahkan karena reputasi anda.

Pustakawaan (Pengelola Perpustakaan)

Untuk para pustakawan bisa mengirim tulisan dari yang sederhana, misalnya menulis profil perpustakaan anda, kegiatan perpustakaan anda, atau terkait dengan tips seputar pengalaman anda mengelola perpustakaan, bahkan bisa juga menuliskan curhat kalian, masalah yang dihadapi, suka dukanya menjadi pustakawan, bahkan anda bisa juga mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang misalnya kurang peduli dengan nasib pengelola perpustakaan, dll.

Sudah saatnya para pustakawan (pengelola Perpustakaan), mulai dari pustakawan yang sudah PNS, pengelola perpustakaan sekolah, dimanapun berada unntuk berani menyuarakan ide, opini, kritik dan saran yang membangun untuk memajukan di bidang perpustakaan di Indonesia.

Jika satu tulisan saja, mungkin tidak akan ada effectnya, tapi anda bisa membayangkan jika semua pustakawan dan pegiat literasi yang jumlahnya puluhan ribu di seluruh Indonesia berani menyuarakan aspirasinya melalui tulisan, tentunya itu akan jadi luar biasa.

Pegiat Literasi (Pengelola TBM, dll)

Untuk para pegiat literasi, pengelola TBM, di berbagai daerah, kalian juga bisa kirim tulisan seputar perjuangan inspirasi kalian selama perjuangkan literasi di daerah tanpa pernah mikirin gaji, menghadapi berbagai masalah, dan lai-lain supaya bisa menginspirasi pembaca.

Mari kita tingkatkan terus kesadaran untuk mau berbagi ilmu melalui tulisan karena saat kita tiada, tulisan kita akan kekal dan memberi manfaat selama tulisan kita dibaca.

Cara Kirim Tulisan


Kami tidak akan mempersulit, untuk kirim tulisan, anda bisa kirim melalui WhatsApp Kami DISINI

Tulisan harus original karya sendiri, dan kalaupun tulisan bukan tulisan anda, mohon sertakan sumber tulisan dan pastikan tulisan yang anda kirim tersebut tidak melanggar hak cipta.

Mudah-mudahan jika respond kontributor nantinya semakin banyak, tentunya kami kedepanya (belum berani menjanjikan), akan memberikan reward untuk kontributor teraktif ataupun kontributor dengan tulisan terbanyak dibaca dan dishare.




Labels:

Saturday, January 11, 2020

Revitalisasi Peran Perpustakaan Sekolah di Era Sekarang

Dunia Perpustakaan | Artikel Perpustakaan | Anda tentunya masih ingat tentang 6 fungsi perpustakaan secara umum yaitu funsi pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

(Baca juga: 6 Fungsi Perpustakaan yang Wajib Anda Tahu!)

Demikian juga peran perpustakaan sekolah juga memiliki peran yang sama, yang sekaligus memposisikan perpustakaan sekolah sebagai jantungnya pendidikan di sekolah.

Namun dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi informasi seperti internet dan berbagai dinamikanya, maka peran perpustakaan sekolah dituntut untuk melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas agar menjadikan perpustakaan sekolah benar-benar berkembang sesuai dengan fungsinya di segala zaman.

Dengan perkembangan teknologi di era internet dan smartphone yang semakin canggih, maka menimbulkan berbagai dampak terkait dengan cara dan bagaimana menghadapi semua tantangan tersebut.

Pada akhirnya kita juga bisa melihat, mereka-mereka para pengelola perpustakaan sekolah, ada diantara mereka yang sudah siap menghadapi berbagai dampak tersebut dengan melakukan inovasi dan kreatifitas, sehingga keberadaan perpustakaan sekolah tetap menjadi tempat favorit untuk belajar siswa.

Namun tidak sedikit juga diantara perpustakaan sekolah yang dikarenakan banyak sebab, akhirnya menjadikan perpustakaan sekolah tersebut menjadi tempat yang tidak disukai siswa.

Bagaimana pembahasan selengkapnya, silahkan baca tulisan berikut ini sampai tuntas.

Revitalisasi Peran Perpustakaan Sekolah di Era Sekarang

oleh: Rhoni Rodin

Pendahuluan

Siswa harus dibuat nyaman dan ketagihan untuk datang dan membaca buku di perpustakaan sekolah | ilustrasi: koranmadura.com
Negara-negara maju mempunyai visi pendidikan untuk membentuk masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society). Indikator masyarakat berbasis pengetahuan tersebut diantaranya memiliki kemampuan tinggi dalam pemecahan masalah, kreatif, inovatif, beretika, demokratis, menjadi pembelajar mandiri dan pembelajar sepanjang hayat (longlife learner). Visi pendidikan tersebut tentunya juga menjadi acuan bagi Bangsa Indonesia dalam rangka menciptakan masyarakat Indoensia berbasis pengetahuan, terlebih lagi di era 4.0 dan menuju era 5.0.

Sebagaimana diketahui, seiring dengan kemajuan zaman, sekarang ini sudah terjadi perubahan arah pendidikan, dimana ada 3 (tiga) arah pendidikan yang harus diperhatikan yaitu teacher centered (berpusat pada guru), student centered (berpusat pada siswa), dan menuju learning centered (berpusat pada pembelajaran).

Di sisi lain, kurikulum dan pembelajaran meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, dan standar penilaian, selalu berubah mengikuti tuntutan kebutuhan dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, menyikapi 3 (tiga) arah pendidikan tersebut, maka sebagai unit pelaksana teknis, perpustakaan harus memahami kebutuhan kurikulum dan pembelajaran, bahkan dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran, sehingga perpustakaan tidak hanya sekedar penunjang, akan tetapi bagian integral dari proses pembelajaran di sekolah.

Paradigma pembelajaran abad 21 adalah konstruktivisme yaitu pembelajaran saintific. Pendekatan pembelajaran yaitu problem based learning, inquiry based learning, discovery based learning, project based learning dan lain-lain. Model pembelajaran saintifik memerlukan data, informasi dan pengetahuan (sumber belajar) yang banyak dan beragam. Disinilah letak peran penting perpustakaan dalam pembelajaran.

Perpustakaan tidak berkembang bila pembelajaran hanya melulu dengan metode ceramah (lecture) dan bersifat satu arah (monoton). Model evaluasi/ ulangan/ ujian berbasis recall (hapalan), bukan pemecahan kasus/ masalah (Problem solving). Sumber belajar hanya dibatasi pada buku teks atau diktat guru semata. Ada guru yang mengharuskan jawaban siswa berdasarkan apa yang tertera di buku teks atau diktat yang dibuatnya. Hal semacam ini tentunya menjadi tantangan sendiri bagi pengembangan pendidikan di Indonesia ke depan.

Menurut M. Ihsanuddin, ada 3 (tiga) program perpustakaan sekolah yang berkontribusi langsung pada prestasi belajar,

#1. Pengadaan koleksi secara besar-besaran

Pengadaan koleksi secara besar-besaran selain koleksi tercetak perlu juga dibangun koleksi digital yang berfungsi sebagai main library yang bisa diakses oleh seluruh sekolah di Indonesia. Kemudian menyediakan pangkalan data berlayar seperti yang dimiliki Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dapat juga menjadi referensi bagi semua guru dan siswa. Perlu sosialisasi yang intens agar diketahui dan dapat diakses oleh semua sekolah. Selanjutnya perlu membangun pilot project perpustakaan yang melayani banyak sekolah di satu titik (komplek pendidikan), sehingga lebih efisien dan efektif.

#2. Program literasi informasi

Program literasi informasi pilih model tertentu misalnya Big6. Buat silabus dan RPP (standar isi sudah ada pada situs Big6, tinggal disesuaikan). Kemudian buat buku materi literasi informasi. Terapkan secara terintegrasi dengan kurikulum atau terpisah dari kurikulum (pada jam ekskul atau muatan local). Yakinkan pimpinan sekolah bahwa program ini berdampak secara signifikan terhadap prsetasi belajar siswa.

#3. Program membaca membaca di sekolah

Kemendikbud sudah menetapkan kewajiban membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai setiap harinya. Perlu sosialisasi dan pengawalan agar program ini dapat berjalan. Perlu dibuat standar kompetensi membaca pada berbagai level/jenjang. Perlu dibuat daftar bahan bacaan (buku) yang menggambarkan level/jenjang kemampuan membaca. Perlu upaya yang sungguh-sungguh, konsisten dan berkesinambungan hingga terbentuk minat baca, kebiasaan membaca dan kemampuan membaca yang baik pada diri setiap siswa.

Problematika Perpustakaan Sekolah di Indonesia

Menurut Supriyanto (2012) bahwa tantangan pengelola perpustakaan semakin kompleks. Hal ini tentunya menyikapi perkembangan zaman. Di sisi lain kualitas sumber daya manusia perpustakaan, dalam hal ini tenaga pengelola perpustakaan masih jauh di bawah standar. Sehingga muncul beberapa pertanyaan kepada kita, jikalau yang punya “rumah sakit adalah dokter”, yang punya “sekolah adalah guru”, yang punya “perguruan tinggi adalah dosen”, sudahkah “perpustakaan yang punya pustakawan?”

Sebagian besar tenaga perpustakaan sekolah tidak kompeten dan belum professional. 92% tenaga perpustakaan sekolah tidak berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi. Sebagain besar tenaga perpustakaan sekolah tidak memahami kurikulum dan proses pembelajaran, sehingga tidak memahami dengan baik kebutuhan guru dan siswa dalam pembelajaran.

Indonesia belum memiliki akademisi di bidang perpustakaan sekolah dalam jumlah yang memadai (sangat sedikit). Berbeda dengan Australia, Kanada, USA, dan Negara-negara Eropa yang banyak memiliki akademisi bergelar magister atau doctor yang ahli/ kompeten di bidang perpustakaan sekolah. Mereka sangat memahami kurikulum dan selalu mengikuti perkembangannya. Mereka juga sangat memahami teori-teori belajar, dan tidak sedikit kajian-kajian mereka dijadikan rujukan oleh para guru di sekolah.

Tidak mudah memahamkan program literasi informasi di sekolah. Begitu juga program membaca. Banyak faktor yang menyebabkan susahnya untuk mewjudkan program tersebut, diantaranya faktor cultural (budaya) dan pengetahuan. Di sisi lain, pola pikir pragmatis dan dedikasi yang rendah turut memperparah kondisi perpustakaan sekolah. Kemudian banyak tenaga perpustakaan sekolah hanya berpikir bagaimana agar bisa menjadi PNS, sementara kompetensi dan kinerjanya masih jauh di bawah standar. Problematika-problematika tersebut tentunya harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, tidak hanya pemerintah, akan tetapi semua komponen anak bangsa harus ikut memberikan solusi yang konstruktif bagi pengembangan literasi informasi dan budaya baca di sekolah.

Revitalisasi Program Perpustakaan Sekolah

Sebenarnya ada 3 (tiga) program perpustakaan sekolah yang bisa dikembangkan dalam rangka menciptakan iklim inspiratif, kreatif dan inovatif di lingkungan sekolah. Program tersebut meliputi:

#1. Munazharah (wacana kritis)

Buatlah suasana di perpustakaan yang mendorong siswa senang mengkaji persoalan-persoalan penting, suka berdiskusi, bertukar pendapat, berbagi pengetahuan. Misalnya dengan membuat klub-klub diskusi/ kajian;

#2. Mulaahazhah (melakukan research/penelitian)

Buatlah program agar siswa senang membuat penelitian. Berikan bimbingan literasi informasi agar penelitiannya berkualitas. Berilah hadiah bagi yang terbaik;

#3. Muqaaranah (melakukan perbandingan/bench-marking)

Buatlah program agar siswa senang dengan hal-hal baru. Tujuannya agar ilmu terus berkembang dan siswa selalu memperoleh informasi atau pengetahuan terbaru atau terbaik.

Di sisi lain. ada 4 (empat) asset perpustakaan yang tak ternilai harganya yaitu data, informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan (wisdom/ hikmah).

Bila keempat kekayaan tersebut dikelola dengan baik oleh perpustakaan, dengan pendekatan dan layanan terbaik, maka hasilnya luar biasa. Perpustakaan akan menjadi pemicu tegaknya peradaban. Hal ini sudah banyak terbukti dalam perjalanan sejarah, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Oleh karena itu, ke depan hendaknya ada kesadaran bersama betapa pentingnya akan peran perpustakaan dalam proses pembelajaran di sekolah. Kesadaran ini harus dimulai pada diri masing-masing, mulai dari para pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah, baik kementerian pendidikan, perpustakaan nasional, pemerintah daerah.

Kemudian kesadaran para guru, kesadaran para pengelola perpustakaan, dan kesadaran masyarakat. Sehingga dengan adanya kesadaran bersama ini diharapkan perpustakaan sekolah bisa menempatkan peran dan fungsinya serta memberikan kontribusi untuk mencerdaskan anak bangsa.

Semoga !!!

Rhoni Rodin
Penulis adalah Pustakawan IAIN Curup dan Tenaga Pengajar Prodi Ilmu Perpustakaan di IAIN Curup, UT Palembang dan UIN RF Palembang.


Labels: ,

Sunday, January 5, 2020

GRATIS! Diskusi Ontologi Pustaka dan Informasi di Perpusnas

Dunia Perpustakaan | Info Seminar dan Acara Terkait Bidang Dunia Perpustakaan | Setelah lama tidak update terkait acara seminar dan event-event terkait dengan seputar bidang dunia perpustakaan, kali ini kami akan mencoba untuk update lagi.

Kami juga membuka kesempatan kepada pihak siapapun yang ingin membuat publikasi acara yang terkait dengan bidang dunia perpustakaan dan literasi, silahkan bisa kirim publikasi ke redaksi kami.

---------------
Kajian mengenai Ontologi Pustaka dan Informasi kembali diangkat lebih kepada pemahaman bersama para sarjana ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia, dalam hal ini praktisi di bidang perpustakaan dan informasi serta para akademisi dan pemerhatinya untuk kembali melihat dasar-dasar keilmuan perpustakaan dan Informasi.

Perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang dengan sangat cepat saat ini perlu disikapi secara serius oleh para sarjana ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia.

Dengan melihat kembali dasar keilmuan ini diharapkan para akademisi dan praktisi di bidang perpustakaan dan informasi tidak terjebak dengan kondisi dan jargon-jargon yang ada serta dapat berpikir lebih strategis keterlibatannya dalam pembangunan di Indonesia.

Acara akan dimulai dengan pemaparan dari dua nara sumber, yaitu Putu Laxman Pendit, Phd. Dan Pak Dr. Taufik Asmiyanto yang kemudian dilanjutkan saling memberikan pandangan atas pemikiran-pemikiran yang disampaikan kedua narasumber dalam melihat perkembangan ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia.
 
Selain itu, dalam kegiatan ini yang tidak kalah menarik yaitu mengenai “Graphic Recording” yang akan disampaikan Eine Ayu Saraswati. Apa itu Graphic Recording?

Temukan jawabannya dalam kegiatan ini.

Waktu

Kegiatan rencananya dilaksanakan pada,
  • Hari, tanggal : Selasa, 7 Januari 2020
  • Waktu : 08.30 - 13.00 WIB
  • Tempat : Ruang Pertemuan Lantai 4, Perpustakaan Nasional RI, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta Pusat

Nara sumber :

1. Putu Laxman Pendit, Ph.D
2. Dr. Taufik Asmiyanto

Moderator : Yuli Asmini

Graphic Recording : Eine Ayu Saraswati
Pendaftaran melalui:
http://bit.ly/ontologipustakainformasi

Biaya: GRATIS!

Nara hubung :

  • Ana 08129685784
  • Echa 081703300035

Labels:

Friday, January 3, 2020

Mizan Bagi-bagi Buku GRATIS untuk TBM Korban Banjir

Dunia Perpustakaan | Buku Gratis | Atas nama redaksi duniaperpustakaan.com, kami ingin mengucapkan turut berduka atas musibah yang melanda wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, serta dimanapun berada. Semoga banjir segera surut dan untuk korban diberikan kesabaran dan kesehatan, serta segera diberikan kelancaran rizqi yang berlipat. Aamiin Aamiin Amiin Ya Rabbal'alamiin.

Dengan terjadinya musibah banjir yang melanda Jabodetabek dan sekitarnya, baru-baru ini penerbit Mizan berencana untuk memberikan bantuan Buku Gratis untuk TBM yang terkena musibah banjir.

(Baca juga: Cara Mendapatkan Bantuan Buku Gratis dari Penerbit)

Hal ini sebagaimana dikutip dari akun facebook Penerbit Mizan (2/1/2020), disebutkan jika Penerbit Mizan akan memberikan bantuan Buku gratis kepada TBM di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya yang terkena banjir.

(Baca juga: Cara Mendapatkan Bantuan Buku dari Perpustakaan Nasional)

Adapun persyaratanya sangat simple dan mudah, sebagai berikut

Mizan memberikan donasi buku untuk TBM yang koleksi bukunya terkena dampak banjir

Syarat:

  • Sertakan Foto kondisi TBM 
  • Data diri pemilik/pengurus TBM
  • Alamat lengkap TBM 
Selanjutnya anda bisa langsung data informasi diatas melalui e-mail ke publicrelation@mizan.com

Informasi selengkapnya, silahkan bisa olangsung hubungi akun Facebook Penerbit Mizan disini.

Labels: